Chapter 103🖤ř

111 9 0
                                    

"Hahh hahh bukankah kau terlalu kejam? Kau menjadikan kekasihmu sendiri sebagai kelinci percobaan hahh...." Nafas Banjou tersengal-sengal.

Tubuhnya terasa terbakar.

Gairah seksualnya terpancing kepermukaan.

Entah apa bahan yang terkandung di dalam cairan yang Sento suntikkan padanya tanpa sepengetahuan dirinya!.

Sangat cepat sampai-sampai Banjou tidak mengelak.

Tepat didepannya terlihat sesosok pria manis yang sedang duduk tenang, postur tubuh angkuh yang terlihat seperti seorang pemimpin mafia yang biasanya ada di film-film bergenre action. Tatapan mata tajam yang tersirat akan kesenangan didalamnya begitu melihat lawan bicaranya bertekuk lutut di depannya.

Sorot mata tajamnya menelusuri seluruh lekuk tubuh kekar sang dominan yang bercucuran keringat.

Sangat seksi.

Setiap gerakan kecil yang dilakukan Banjou tidak lepas dari pengamatannya.

Kaki berbalut sepatu pantofel hitam mengkilat miliknya mulai naik menelusuri celana abu-abu yang dikenakan seorang pria yang lebih muda beberapa tahun darinya, membelainya dengan sensual tanpa mengindahkan geraman frustasi dari empunya.

Suara gemerincing rantai yang beradu satu sama lain dengan begitu nyaringnya pria itu abaikan.

Sento hanya menatap datar dada telanjang Banjou yang mengkilat karena keringat. Dada bidang yang naik-turun mengatur deru nafas yang memburu karena ulah sang submissive yang entah memberikannya obat apa.

Kaki Sento berhenti pada gundukan tenda kecil yang berada di selangkangan Banjou yang setengah menegang.

Membelainya dengan gerakan pelan namun terkesan sensual, sesekali pria manis itu mendorong kakinya yang otomatis akan menekannya membuat Banjou meringis frustasi. Sento menyeringai melihat sang dominan yang mulai kewalahan karena ulahnya.

Pria manis itu begitu terhibur dengan reaksi diberikan pria yang lebih muda.

"Hey bukannya kau sudah berhenti merokok? Apa aku perlu memberimu hukuman yang bisa membuatmu berbaring di ranjang selama seminggu penuh?." Goda Banjou dengan wajah menahan sakit.

Menahan semua gejolak yang sedari tadi terus menggebu membuat seluruh tubuhnya terasa menyakitkan.

Pria itu berusaha tenang namun tidak bisa, Sento benar-benar berhasil menciptakan obat yang memancing gairahnya ke tahap tinggi. Banjou ingin melepaskan…melepaskan sisi liarnya yang penuh hawa nafsu yang menggebu.

Tapi itu tidak akan pernah terjadi jika submissive didepannya itu hanya mengingatkan dirinya menderita karena efek hormon yang begitu ekstrim.

Sento mengerutkan keningnya tidak mengerti.

Manik jernih yang bersinar bagaikan permata itu menatap polos pria yang berlutut di bawahnya itu, Sento  mengisap batang rokoknya dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

Menciptakan awan kecil beracun yang mempengaruhi secara perlahan-lahan bagi paru-paru bagi yang menghirupnya.

Menciptakan awan kecil beracun yang mempengaruhi secara perlahan-lahan bagi paru-paru bagi yang menghirupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang