Chapter 69 🖤🖤🖤 ř

146 12 1
                                    

"Aku benar-benar mencintaimu." Seorang pria tampan memegangi tangan lawan bicaranya.

Pria itu berusaha menyakinkan perasaannya itu bukan bualan semata melainkan sebuah kejujuran yang begitu tulus dan bersih.

Dia memandang gadis didepannya itu dengan tatapan yakin.

"Maaf…aku tidak bisa…."

Sang gadis melepaskan genggaman sang kekasih hati.

Cengkraman pemuda itu begitu lembut dan terasa hangat di kulitnya. Dia ingin pergi bersama kekasih hatinya itu kemanapun dia pergi.

Mata wanita itu sangat memancarkan keengganan namun apalah daya….dia tidak bisa.

Likuid bening mengalir deras tanpa permisi. Ini menyakitkan tapi jika dia tidak melakukannya, dia takut ayahnya akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma.

Pemuda tampan dihadapannya itu segera menghapus bulir bening yang membasahi wajah cantiknya.

Usapannya begitu lembut dan terasa hangat.

Kedua telapak tangan besar itu menangkup kedua pipi sang gadis dengan lembut, mencegahnya untuk menangis.

Telapak tangan itu terasa kasar karena pria tampan tersebut harus melakukan pekerjaan yang membuat tangannya penuh luka. Pria tampan itu menyatukan keningnya dengan milik sang gadis.

Wajah keduanya begitu dekat.

Tatapan lembut yang dia bagikan juga gerakan perlahan yang dilakukan sang pria membuat gadis cantik itu merona merah.

Cupp.

Kecupan lembut pemuda tampan itu berikan.

"Kau selalu mendorongku menjauh untuk melindungi diriku…aku tahu aku hanya orang miskin tapi setidaknya aku sangat mencintaimu…."

"Cinta tidak akan membuat perut kenyang." Cetus Poppy apa adanya.

Ah….

Dia tertipu dengan poster film yang terlihat keren. Awalnya wanita itu berpikir jika itu adalah serial bergenre fantasi action tapi ternyata film romansa.

Jika dia mengetahui jika itu menceritakan tentang masalah percintaan.

Sudah tentu Poppy akan memilih film lain.

"Itu memang kenyataan tapi tidak salah juga." Ujar Saki lembut.

Beberapa menit yang lalu Poppy mengajaknya nonton bareng. Awalnya wanita pinky itu begitu semangat diawal-awal serial namun wajah tertarik itu berubah cemberut.

Sepertinya wanita itu menyesal.

Saki terkekeh geli melihat ekspresi wajah Poppy yang berubah masam begitu pertengahan film.

"Romance bukanlah genre favoritku…." Suara Poppy terdengar lemah.

"Jika kau tidak suka lalu kenapa kau menontonnya?."

"Aku kira film action tapi ternyata malah romance." Saki bisa mendengarkan suara hembusan nafas dari wanita itu.

"Memangnya apa yang salah dengan romance?." Saki bertanya dengan hati-hati.

Wajah Poppy yang masam membuatnya tidak tega.

"Saki! Apa kau tidak merasa jika genre percintaan itu sangat membosankan? Pria tampan membuat jatuh cinta, gadis cantik dan manis akan jatuh cinta pada pandangan pertama pada protagonis pria yang begitu mempesona! Alurnya terus-menerus seperti itu." Poppy meracau.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang