Chapter 24🖤🖤ř

316 30 1
                                    

Di hari yang sama namun diwaktu yang berbeda.

Saki menatap bangunan besar yang mewah dengan tatapan datar khasnya.

Disinilah dia berada didepan bangunan tinggi bertuliskan Saito high school. Tempat dulu dia sempat menimbah ilmu karena tuntutan keluarganya yang tergila-gila dengan nilai sempurna. Menjijikan! Keluarga yang rela melakukan apapun demi memiliki keturunan yang mendapatkan nilai tertinggi bahkan jika itu merusak mental pun mereka abaikan.

"Bisa saya bantu nona?." Tanya seorang sekuriti yang menjaga gerbang.

"Saya ingin bertemu dengan sepupu saya karena ini masalah keluarga."

Setelah mengobrol cukup singkat, akhirnya Saki bisa bebas dari interogasi sekuriti yang menatapnya curiga.

"Saki!!."

Suara ceria menyambutnya saat Saki baru saja masuk ke kantin. Wanita itu berencana membeli sesuatu untuk sepupunya tapi teriakan seseorang berhasil menghentikan langkahnya.

"Ada apa Parad?."

Suasana kantin yang ramai membuat Saki risih.

Banyak pasang mata menatapnya terpesona berbeda dengan beberapa kaum hawa yang menatap iri parasnya yang cantik memukau apalagi dia terlihat sangat anggun saat berjalan. Salahnya juga karena datang saat sedang jam istirahat.

"Kau pasti ingin bertemu dengan Hiiro bukan?." Ucap Parad santai.

"Dimana dia sekarang?."

"Hiiro ada di ruang kesehatan- loh? Saki tunggu aku!!." Panggil Parad kemudian menyusul Saki yang tiba-tiba pergi begitu saja.

Ah sepertinya wanita itu salah paham.

BRAK!.

Pinta ruang kesehatan dibuka dengan begitu kasar. Seluruh penghuni didalamnya tersentak kaget karena kedatang Saki yang sangat berbeda sekali dengan dirinya yang biasanya.

"Hiiro kau tidak apa-apa?."

Mendapatkan pelukan yang tiba-tiba membuat Hiiro kebingungan.

"Huh??."

"Hufhh hufhh kenapa larimu cepat sekali." Parad mengatur deru nafasnya yang memburu.

Nafasnya terasa tercekat karena berlari tiba-tiba.

"Kau tidak apa-apa? Ada yang sakit?." Saki memeriksa seluruh tubuh Hiiro.

Wanita itu menghela nafas lega ketika tidak mendapati goresan apapun pada tubuh sang sepupu, namun rasa khawatirnya belum juga hilang dia menatap manik jernih yang memancarkan kebingungan.

"Saki kenapa kau kesini?."

"Aku hanya ingin menemui mu tapi Parad bilang kau ada di ruangan kesehatan." Jelas Saki dengan wajah khawatirnya.

Pantas saja!.

"Aku tidak apa-apa, aku hanya menemani temanku saja. Dia tadi pingsan di ruang ganti." Jujur Hiiro dengan wajah polosnya.

Sebenarnya dia juga bingung kenapa temannya itu bisa pingsan di ruang ganti. Perasaan sebelumnya tidak ada siapapun disana tapi setelah sadar tiba-tiba saja ada orang lain yang tergeletak tidak sadarkan diri. Sebenarnya apa yang terjadi?.

Dia juga bingung dengan situasi yang tiba-tiba.

Dan disinilah Hiiro sekarang.

Menunggu sang teman yang belum juga bangun dari pingsannya bahkan sampai jam istirahat pun dia belum juga sadar.

"Jadi begitu." Saki mengangguk paham.

Dia sempat salah paham dan mengira sepupu manisnya kenapa-napa. Wanita itu memiliki kenangan buruk tentang ruang kesehatan, makanya dia panik saat Parad bilang jika Hiiro ada di sana.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang