Chapter 98 🖤 🖤 (Paradox)ř

107 6 0
                                    

✷✸✹✺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✷✸✹✺

Semua ruangan memiliki warna yang sama dan di setiap ruangan hanya memiliki luas 3×3 meter, sempit namun bukan itu yang menjadi masalah melainkan setiap kamar tidak memiliki jendela maupun celah untuk sinar matahari masuk.

White Torture.

Manusia selalu berusaha mencari metode baru untuk menyiksa satu sama lain. Hal ini dilakukan sebagai cara interogasi atau hukuman, cara paling efektif biasanya juga yang paling kejam.

Tapi untuk metode ini kekejaman tidak menyerang fisik.

Tidak perlu memakai alat-alat serius. Hanya perlu memakai ruangan berwarna putih, dan siksaan mental pun bisa terjadi.

Bagaimana bisa?.

Apa siksaan putih itu? Penyiksaan putih pada dasarnya adalah "perampasan sensorik." Tahanan dikurung di ruangan kedap suara yang sepenuhnya putih, warna putih yang digunakan untuk menyentuh semua indra.

Lampu putih dari tabung neon, juga yang diposisikan sedemikian rupa untuk tidak menciptakan bayangan apa pun. Tahanan pun mengenakan pakaian serba putih. Dengan Ruangan yang dipakai juga kedap suara, atau sebaliknya terletak di tempat terpencil di mana suara tidak dapat terdengar.

Para penjaga berdiri dalam diam dan menggunakan sepatu empuk khusus agar tak menimbulkan kebisingan. Setiap hari para tahanan disajikan makanan putih, biasanya nasi tanpa bumbu, untuk menghilangkan indera perasa dan penciuman mereka.

Meskipun mungkin tampak kurang berat dibandingkan hukuman fisik lainnya, penyiksaan ini menyebabkan halusinasi dengan cepat dan memiliki efek buruk jangka panjang.

Selanjutnya, kurangnya sensorik juga ditimbulkan dari lingkungan yang benar-benar bisu.

Oleh karena itu, terdapat lapisan kedap suara di dalam sel. Tahanan diisolasi dan tak dapat berbicara dengan siapapun.

Dampaknya pada tahanan ruang penyiksaan ini tidak ada hubungannya dengan pemukulan atau rasa sakit, namun dampaknya lebih buruk pada otak, bahkan tanpa menyentuh korban.

Tujuannya yakni untuk menanamkan rasa takut pada tahanan. Meski hasil sebenarnya lebih mengerikan dari sekadar rasa takut, dalam prosesnya tahanan akan kehilangan identitas. Ia tak akan ingat siapa dirinya, keluarganya bahkan ia pun menjadi sangat sensitif terhadap warna putih.

Untuk menggunakan kamar mandi di haruskan menyelipkan selembar kertas putih di bawah pintu untuk memperingatkan para penjaga, dan dia dilarang berbicara dengan siapa pun.

Sel isolasi yang jauh dari kota dan terletak di sayap penjara yang benar-benar terisolasi, inilah yang membuatnya tidak dapat mendengar suara apa pun. Seluruh sel dan dekorasinya dicat putih, kecuali pintu masuk.

Selama dipenjara para tahanan akan merasakan kepala yang akan meledak, tengkorak terangkat yang seakan-akan ingin pecah.

Para tahanan yang sudah dibiarkan terisolasi selama beberapa tahun semenjak mereka kecil hingga kini telah dewasa.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang