Chapter 94 🖤🖤ř

68 4 0
                                    

"Kuroto." Panggil Nico dengan suara pelan.

"Panggil namaku dengan benar!."

"Dih ogah gw! Sudahlah tidak jadi!."

Sebenarnya Nico ingin bertanya sesuatu tapi karena jawaban juga wajah Kuroto ngeselin minta di cium teflon jadi wanita tomboi itu mengurungkan niatnya karena sudah keburu kesal duluan.

"Kau mau apa?." Kali ini ekspresi wajah Kuroto berubah kalem.

"Aku ingin mengetahui tujuanmu ngumpulin kita-kita seperti ini itu untuk apa?."

"Apa kau masih belum menyadarinya? Sudah tentu! Kalian aku kumpulkan untuk menjadi babuku yang setia KYAHAHAHAHA….." Dengan cepat ekspresi wajah Kuroto berubah menyebalkan.

Plakk!!.

Nico menampar pipi Kuroto mengunakan buku yang di letakkan tidak terlalu jauh dari sana.

Berbicara dengan pria jangkung ini benar-benar menguras kesabaran, apalagi perubahan wajahnya yang tiba-tiba membuat orang-orang disekitarnya ingin menimpuk wajah menyebalkan tersebut.

Jika tidak memiliki kondisi jiwa yang bagus tidak didasarkan untuk mengobrol dengan orang yang Dan Kuroto, orang yang selalu mengaku jika dirinya adalah dewa.

Pria jangkung itu benar-benar menguji kesabaran dengan wajah, tingkah bahkan perkataannya yang sangat menyebalkan.

"Aku serius bego! Ka-."

"ARGGHH!!!."

Prakkk!!!.

Teriakan kesal Nico teredam oleh teriakan penuh frustasi dari seseorang.

Keduanya terkejut dengan pekikan orang tersebut yang terlihat seperti ekspresi wajah seseorang yang terus menerus kalah saat bermain game online.

Benar-benar sama persis!.

Kazumi melempar laptop mahal miliknya kerah tembok dengan kencang hingga serpihannya berserakan dimana-mana.

"Bangsat! Bajingan! Bedebah! Kaparat sialan!!...." Maki Kazumi tanpa henti.

Pria itu duduk sambil menunduk dengan salah satu telapak tangan menangkup wajah yang tidak terlihat terlalu jelas karena poni yang jatuh menutupinya.

Nico dan Kuroto yang berada tidak jauh dari posisi pria yang sedang dirundung depresi itu hanya menatapnya datar.

Membiarkan saja Kazumi mengamuk sepuasnya.

Soal laptop yang rusak mereka bisa membeli yang baru dan tentunya keluaran terbaru, lagian saldo rekening mereka sangat banyak jadi untuk apa memusingkan barang yang harganya hanya seberapa? Dan lagi mereka masih memiliki beberapa laptop cadangan yang masih terbungkus rapi oleh wadahnya alias masih baru.

"Tidak anak-anakku!!!." Teriakan lain lain yang menggelegar berasal dari ruangan yang berbeda.

"Apa yang perlu kau tangisi?! Itu hanya pistol! Aku katakan sekali lagi itu hanya pistol Kiryuu Sento! Jadi APA YANG PERLU KAU TANGISI!?!!!."

"Kau bahkan tidak tahu! Aku yang merawat mereka hingga tumbuh besar seperti ini!!!...."

"Kau gila?! Mana ada benda mati yang tumbuh!!!."

"Kau yang dengan teganya membuat anak-anakku yang malang jadi begini ya sialan!!!."

"Apa susahnya beli saja yang baru!!!."

"Ringan banget ya kau bicara! Asal kau tahu saja! Mereka itu limited edition! Apa kau masih tidak mengerti!? Pistol ini sangat langka dan hanya ada tiga saja di dunia!!!."

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang