August 2014 : Winner

2.7K 551 69
                                    

Hari ini, adalah harinya.

Senyuman gadis itu merekah, berulang kali ia mengecek angka pada arlojinya. Menunggu lift berdenting saja, rasanya seperti menunggu pesanan di restoran fastfood yang tak kunjung datang. Menyebalkan!

Ting!

Sepasang sneakers sang gadis nyaris membawanya melompat kedalam lift, jika saja ia tak ingat tempat dan status. Terlalu bahagia, tentu saja! Tangannya mendekap erat buket baby's breath blue yang dibawanya, ia tersenyum dibalik masker yang digunakannya.

Ketika tiba pada lantai yang dituju, sepasang langkahnya membawa tungkai sang gadis menyusuri koridor. Maniknya melirik keluar dinding kaca gedung, menyaksikan antrian panjang dibawah sana. Sudah tahu, itu adalah barisan para penggemar yang bersiap menyaksikan debut stage 'mereka' setelah showcase pagi ini.

Ia semakin bersemangat, terlebih ketika maniknya mulai menemukan beberapa staff yang dikenalinya.

"Oppa!"

"Oh Lisa-ya"

Gummy smile menggemaskan itu terulas cerah ketika sang gadis bertemu Dony oppa yang baru saja keluar dari sebuah ruangan, kepalanya diusap lembut penuh kehangatan. Lisa tersipu, namun berusaha menetralkan suaranya. Masker itu dapat menyembunyikan ekspresi wajahnya dengan baik.

"Ruang gantinya dimana?"

"Ah kau terlambat, mereka sudah pergi untuk showcase"

"Sungguh? Padahal aku sudah meminta izin untuk kelas hari ini"

Ekspresinya berubah murung, Lisa tampak kecewa. Namun Dony menjentikkan jarinya didepan wajah sang gadis, membuat manik bulatnya berkedip-kedip lucu.

"Kelas dance sore nanti tak usah datang, kau mau melihat debut stage mereka kan?"

"E-Eh... Sungguh?"

Maniknya mengerjap tak percaya, ia menatap Dony dengan sorot penuh harap.

"Tentu, karena aku dan Deukie hyung yang akan mengisi kelas sore ini. Lagipula kau sudah sangat baik dalam tekhnik dasar, bahkan kau lebih seperti salah satu trainer setiap kali kelas dance dimulai. Karena Lisa menghapal gerakannya dengan sangat baik dan mudah, teman-temanmu jadi sangat bergantung padamu. Bagus juga untukmu absen sekali ini, kami bisa melihat kemampuan daya ingat mereka dalam mempelajari koreografi tanpa Lisa"

"Ey... Oppa terlalu berlebihan, aku malu!"

Bibirnya mengerucut imut, kalimat Dony rasanya terlalu berlebihan. Lisa kan jadi malu, ia sampai menyembunyikan wajahnya dibalik buket bunganya. Sementara pria itu terkekeh pelan, ia mengusap surai Lisa, lagi.

"Kudengar mereka akan langsung pre record setelah showcase, mungkin akan kembali ke ruangan sekitar jam 3-an setelah debut stage"

"Masih lima jam lagi, aku menunggu saja kalau begitu"

"Ya, ya, ya, anggap saja ini hari liburmu"

Pria itu terkekeh dan Lisa tertawa, mereka melakukan tos sebelum Dony pamit. Ia masih ada jadwal kelas sore ini, ingat?

Dan tentu saja, Lisa bohong saat berkata ia hanya akan menunggu dalam diam di ruangan. Ruang ganti Winner kosong, karena para staff ikut menyaksikan showcase dan pre recording. Lisa menggunakan kesempatan itu untuk melatih penampilan solo yang disiapkannya untuk evaluasi bulanan nanti.

Ia benar-benar bersemangat, karena bagi Lisa evaluasi bulanan adalah saat yang paling menyenangkan.

Bukankah dia sudah gila? Disaat teman-temannya yang lain mengeluhkan masa-masa ini, Lisa malah sangat antusias jika itu menyangkut evaluasi bulanan. Yang selalu dapat pujian dan bebas kritikan tajam mah beda ya Lis~

RUNAWAY [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang