Sad Truth : 2013

6.9K 939 54
                                    

Hai, jangan lupa klik vote!

___


"Hhh.... Hhhh.... Hhhh...."

Drap

Drap drap

Drap

'Pasti bohong, ini bohong 'kan?'

Sepasang langkah kaki yang dibalut airmax nike itu beradu cepat, terus berlari sepanjang koridor kelam yang memantulkan gema peraduan langkahnya. Sosok pemilik surai blonde yang diikat tinggi terus berlari, sekalipun gadis yang mengenakan jaket olahraga itu mulai banjir keringat. Ketika sebuah pintu bercat cokelat terlihat diujung pelupuk matanya.

Brakk

Suara bantingan pintu memekak merebut perhatian penghuni ruangan, disaat yang sama sepasang manik bambi gadis bersurai dark brown terkunci pada satu sosok gadis yang berdiri di tengah ruangan. Dikelilingi oleh rekan-rekan setimnya untuk project YG New Girlgroup Project, namun dengan manik sembab dan wajah kalut bersimbah airmata.

Lalisa menggigit bibir, mulai melangkah dan mengabaikan tatapan teman-temannya yang menatap dengan manik memerah. Gadis yang mengenakan singlet hitam berbalut jaket sport dan legging hitam selutut sebagai bawahan itu terus melangkah dengan pasti, hingga sepasang kakinya membawa Lisa berhenti tepat dihadapan gadis yang lebih tua.

"Unnie... Geotjimal aniji...?"

"Katakan kau hanya beristirahat sebentar, katakan itu bohong!"

"Unnie kau hanya akan check up seperti biasa kan? Mereka semua bohong kan?!"

Tangis Eun Bi pecah, ia menggeleng kuat sambil terisak. Pertahanan Lisa runtuh, lelehan liquid bening itu menembus kelopak mata yang bergetar. Ketika kedua tangan Eun Bi terangkat, Lisa bahkan tak dapat menatap mata gadis yang menangkup wajahnya dengan lembut. Eun Bi tersenyum di dalam tangisnya, hal yang membuat Lisa semakin terisak.

"Lalisa mian...hae, mianhae karena harus berhenti di tengah jalan, mianhae karena harus menyerah sebelum menang, mianhae karena harus menjadi begitu... lemah..."

"Unnie berjanji!!"

Suaranya parau nyaris menjerit, tangis Lisa pecah namun ia berusaha mengeluarkan suara disela isakannya.

"Unnie berjanji untuk terus berjuang bersama, untuk meraih mimpi kita, untuk berdiri di atas panggung yang sama... Unnie..."

Ia menggeleng kuat, tak dapat menyelesaikan kalimatnya karena rasa sesak yang menghantam dadanya. Lisa terisak kuat, memukul-mukul pelan dadanya yang terasa sakit. Segala hal terjadi dengan begitu mendadak pagi ini, ketika ia pulang ke dorm selepas olahraga pagi dan mendapati sang manajer dengan barang-barang Eun Bi dari kamarnya yang dikosongkan.

'Eun Bi akan meninggalkan perusahaan'

Satu kalimat itu menghantam benak Lisa yang tercekat, membuatnya tak dapat memikirkan apapun selain berlari penuh menuju gedung agensi. Kamar yang kosong, barang yang dibereskan dan kabar yang datang secara tiba-tiba. Segalanya terasa seperti mimpi buruk yang menyakitkan, kemudian berubah menjadi kenyataan yang pahit ketika langkahnya membawa Lisa menuju dunia nyata.

"Wae..."

Pada akhirnya hanya satu kata itu yang dapat terucap dari bibir gadis yang berucap lemah, suara tangisan Hannah yang bahkan baru saja bergabung dengan tim mereka terdengar memilukan. Padahal formasi mereka sudah lengkap, padahal jumlah mereka tepat sembilan seperti apa yang telah direncanakan Yang sajangnim.

RUNAWAY [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang