Semenjak final ending WIN : Who Is Next? ditayangkan dan team A keluar sebagai pemenang, tim b tak punya pilihan selain kembali ke ruang latihan dan terus rekaman. Pada awalnya suasana canggung tak dapat dihindari ketika mereka bertemu satu sama lain di ruang latihan, meski
begitu lambat laun mereka akhirnya dapat mencairkan suasana diantaranya.Selain itu, Tim B yang pada dasarnya memiliki skala penggemar internasional yang besar mendapatkan dukungan penuh atas debutnya. Para penggemar beramai-ramai melakukan proyek unjuk rasa melalui tranding hastag twitter, mengirim ratusan e-mail ke YG Entertainment, hingga melakukan proyek cover dance lagu tim b yang mereka unggah ke YouTube sebagai bentuk protes ke agensi dan dukungan untuk debut Tim B dengan anggota aslinya.
Tentu saja, tim marketing perusahan melihat hal ini sebagai potensi yang besar untuk masa depan tim B. Namun, mereka tidak bisa langsung melemparkan daging pada anjing yang menggonggong bukan? Mari bermain dengan kesabaran, buat mereka menunggu sedikit lebih lama. Buat mereka semakin kelaparan, sehingga ketika mereka bahkan hanya membawa sepotong roti, para penggemar yang kelaparan itu akan langsung melahapnya dengan rakus seakan tengah melahap daging segar.
Licik? Ya, seperti itulah mereka bermain.
Tok tok tok
"Tiga, empat"
Cklek
"Kim ssaem, panggilan ke ruang dewan"
Gerakan para trainee yang tengah menerima arahan dari sang mentor berhenti seketika, saat seorang staf yang muncul dari balik pintu ruang latihan menyerukan nama sang pelatih. Ekspresinya tak tertebak, tidak biasanya seperti ini, namun tak ada yang berani bertanya juga. Hari itu kebetulan ada latihan gabungan, dance class for all grade.
Lisa bangkit ketika bahunya ditepuk dua kali, ia langsung membungkuk.
"Awasi teman-temanmu, pelajari gerakan yang tadi dan praktekan dengan musik. Aku akan mengevaluasi penampilan kalian setelah ini, berikan perhatian khusus pada Jisoo dan Miyeon"
"Algaseumnida Kim ssaem"
Tanpa disuruh dua kali, Lisa langsung berdiri dan mengambil tempat dihadapan teman-temannya, bahkan sebelum sang mentor meninggalkan ruangan. Gadis yang terkenal sebagai dancing machine itu memang sangat jenius dalam hal menari, ia bisa langsung mengingat gerakannya hanya dalam sekali lihat. Kemampuan yang sangat mengerikan.
"Dua, tiga, empat, stop!"
Maniknya memicing, Lisa menatap pantulan teman-temannya dari cermin di ruang latihan. Memeriksa setiap detail dari gerakan keempat sebelum masuk ke tahapan yang lebih sulit, ia berbalik dan menunjuk satu temannya yang berdiri di ujung barisan terbelakang sebelah kiri.
"Hanna-ya, kaki kirimu terlalu lebar keluar. Moon Sua, angkat sedikit bahu kananmu. Seyoung-ssi, kepalamu terlalu miring ke kanan"
Kemudian, mereka menambah satu tahapan yang menjadi inti dari koreografinya. Ada gerakan melompat dan membuka tangan keluar selayaknya seekor kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya, tempo gerakan yang cepat langsung berubah drastis menjadi melow dan penuh rasa. Lalisa tersenyum cerah, ketika mereka berhasil menyelesaikan gerakannya dengan serupa.
Ia menoleh, bertepuk tangan dan menatap ke arah seorang gadis cantik yang meneguk airnya dengan tergesa-gesa.
"Jisoo unnie, kau melakukannya dengan sangat hebat. Dibanding yang lain, gerakan tanganmu ketika bagian mengepakkan sayap itu yang terbaik. Sepertinya dance kontemporer yang lebih lembut, dengan ritme yang penuh rasa dan estetis sangat cocok untukmu. Unnie terlihat seperti seekor bangau putih yang menari di atas danau, cantik sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [Discontinued]
FanfictionWelcome To YG Entertainment! [Based On The Real Moment] Perjalanan karir seorang Lalisa Manoban, gadis kecil berdarah Thailand yang pergi ke Korea Selatan untuk meraih mimpinya. Berbagai rintangan harus dihadapinya sebagai seorang idol asing pertama...