August 2013 : Who Is Next?

6K 822 54
                                    

Ketika mereka mengatakan akan membagi trainee menjadi dua tim debut, tak ada yang menyangka jika mereka akan dibentuk menjadi rival dalam acara ini. Tentu saja itu hal yang tak terpikirkan, baik kedua kelompok team telah dibesarkan menjadi rekan. Kemudian, tiba-tiba menjadi rival?

Tak ada yang tahu, tak seorang pun yang tahu betapa tertekan Hanbin yang diperkenalkan sebagai B.I ketika mengetahui sistem survival tersebut.

Pertama, fakta jika Seungyoon yang merupakan trainee populer menjadi bagian dari tim lawan mereka. Kedua, ini merupakan survival Korea dan tim lawan mereka memiliki visual memukau yang disukai orang Korea. Lihatlah Mino, Taehyun, Seungyoon, terlebih Jinwoo. Seunghoon mungkin satu-satunya yang tak begitu memiliki visual memukau, namun bakatnya luarbiasa.

Sebenarnya bukan hanya Hanbin, Bobby bahkan langsung nyeletuk detik pertama melihat formasi tim A.

"YG entertainment tak melihat visual tapi bakat, seprtinya itu bohong ya?"

Hanbin langsung menyikut Bobby saat itu, bagaimana tidak? Nyatanya anggota tim A benar-benar visual team, jauh berbeda dengan tim mereka. Ini cukup menakutkan, terlebih dengan sistem voting yang diserahkan pada penonton. Mereka mungkin tak punya visual, maka dari itu Hanbin benar-benar bekerja keras untuk menonjolkan kemampuan individu dari mereka berenam.





"Sudah mulai ditayangkan"

"Aku mau lihat Bobby! Wah... Respon masyarakat Bagus sekali!"

"Geser sedikit, aku mau lihat Seungyoon!"

"Mino-ssi jadi terlihat tampan ya?"

Para member YG New GG Project yang malam itu sedang menghuni dorm tanpa jadwal latihan saling berebut, duduk melantai di depan TV untuk menyaksikan survival show WIN : Who Is Next? Yang terlah menayangkan episode keduanya. Ratingnya cukup Bagus, dan antusias masyarakat sangat tinggi. Namun berbeda dengan para member yang duduk untuk nonton bersama, satu orang gadis yang tiba dari dapur untuk mengambil segelas air mineral menatap layar TV dengan wajah pias.

"Aku mau tidur"

Mereka berbalik saat suara Euna menggema tanpa intonasi, Jisoo menyadari perubahan atmosfer yang terjadi dan langsung bangkit. Ia tersenyum meyakinkan yang lain jika segalanya akan baik-baik saja, kemudian gadis itu menyusul Euna ke kamar. Meninggalkan suasana hening yang melingkupi ruang tengah, kini hanya suara TV yang menjadi pemecah keheningan.

Tok

Tok

Cklek

Jisoo menghela nafas, menemukan sesosok tubuh yang bergelung dibalim selimut tebal. Gadis itu berbaring memunggunginya, namun Jisoo memutar ke hadapannya dan berlutut disana. Ia melipat tangan di atas kasur, memiringkan wajahnya diatas lipatan tangannya dan tersenyum.

"Unnie waeyo?"

Euna tak mengatakan apapun, namun kepalanya menggeleng dibalik selimut. Jisoo bertaruh jika gadis itu sedang menangis, nyatanya mereka semua menangis saat mengetahui putusan akhir manajemen yang memilih fokus pada pembentukan boygroup baru. Memangnya siapa yang takkan kecewa?

"Menangis saja jika ingin, tapi jangan bersembunyi"

Jemari Jisoo menarik selimut itu dengan amat perlahan, hingga wajah sembab Euna terlihat olehnya. Gadis yang lebih tua langsung bangkit, menghambur ke pelukan Jisoo yang menegakkan tubuhnya. Jisoo mungkin lebih muda darinya, namun kondisi mental Euna mungkin saja lebih rapuh darinya.

"Gwaenchana... Gwaenchana... Tidak apa untuk menjadi lemah, tidak apa untuk menjadi cengeng, itu manusiawi..."

"Aku lelah Jisoo-ya, aku muak"

RUNAWAY [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang