Kalian nonton True Beauty? Tim mana sih? Lee Suho atau Han Seojun?
Kalau aku? Tim oleng sana-sini, mana sebentar lagi mau tamat duh...Membuat keputusan itu memang hal sulit. Tetapi, tidak masuk akal jika membuat keputusan untuk menemui anak perempuan ternyata sangat sulit daripada menentukan keputusan untuk menemui kliennya. Moon Sejin sudah seperti pria yang baru pertama kali bertemu dengan wanita.
Cukup menekan tombol hijau yang berada di handphone nya benar-benar sulit. Moon Sejin sudah mendapatkan nomor Hyema dari dokumen kedua orang tuanya, bukan dengan cepat menelpon anak itu malah menjadi kebingungan.
Bagaimana jika Hyema menolak untuk bertemu dengannya?
Bagaimana jika Hyema tidak suka ditelepon olehnya?
Bagaimana jika Hyema tidak mengangkat telepon darinya?
Semua pikiran itu berkeliling dengan tidak sopannya di otak Sejin. Ingin sekali memaki dirinya karena membuat keputusan untuk menelponnya pun sangat susah.
Akhirnya tombol hijau itu sudah ditekan olehnya, hanya tinggal menunggu sang penerima mengangkat panggilannya. Tidak lama langsung terdengar suara anak perempuan itu. Lee Hyema.
"Halo." Suara nya agak serak sedikit sepertinya baru bangun tidur siang. Mungkin mereka memiliki hobby yang sama. Yaitu tidur siang. Namun, waktu tidur siang Sejin tergagalkan karena anak perempuan ini.
"Hyema?"
"Ah. Ahjussi? Ada apa menelponku?"
"Kau tahu ini aku?"
"Tentu. Suara mu aku sangat mengingatnya. Ahjussi masih berada dikantor?" tanya nya dengan suara seperti anak kecil. Entah kenapa Sejin jadi dibuat tersenyum terus setiap Hyema memanggilnya dengan kata Ahjussi.
"Sebenarnya aku ingin pulang, e-eum bisakah kita makan siang bersama? Aku yang bayar, sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengantarku." Sekarang dirinya takut, sedikit takut jika Hyema menolaknya.
Hening sekejap. Tidak ada jawaban dari Hyema, membuat Sejin mengerutkan dahinya. Kebingungan. Apakah ini tanda jika Hyema menolak permintaannya?
"Ahjussi. Kau mengajakku berkencan?" tanya Hyema lagi yang membuat kedua mata Sejin melebar terkejut sekaligus bungkam.
"B-bukan seperti itu——" Ucapannya tersela oleh Hyema.
"Tidak apa-apa jika diajak berkencan juga. Aku senang. Kita bertemu dalam 20 menit ya Ahjussi, nanti aku beritahukan dimana kita akan bertemu." Sela Hyema dengan semangat. Terbayang oleh Sejin bagaimana raut wajah Hyema yang mendadak menjadi sangat semangat setelah jam tidur siangnya diganggu oleh Sejin.
"Baiklah. Aku akan menunggu lalu berangkat menuju tempatnya," jawab Sejin kemudian lalu ingin mengakhiri pembicaraan. Tetapi masih saja Hyema menjawabnya. Mengurungkan niat Sejin yang ingin mengakhiri panggilannya itu.
"Ahjussi. Tadi kau memakai jas hitam bukan? Aku juga akan memakai jaket ku yang hitam, agar seperti kencan yang misterius," ucapannya sebelum mengakhiri panggilan ini. Membuat Moon Sejin tidak habis pikir dan senyum yang selalu terukir dibibirnya hanya karena ucapan anak perempuan yang berbeda 12 tahun dengan umurnya.
+++
Sejin yang berpikir akan bertemu di tempat makan yang mewah atau sekedar kafe kecil yang terdapat di Kota Varosha Famagusta ini. Ternyata salah dan bukan keduanya. Melainkan apartemen nya sendiri. Lee Hyema yang memberi tahu sudah didepan firma hukumnya dan tidak bisa memberi tahu tempatnya dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGATARES ✓
Fanfiction[ CERITA LENGKAP ] Umur 17 mungkin umur yang terkutuk bagi Lee Hyema. Kehidupannya hancur, dalam urusan keluarga, cinta dan sahabat. Namun, dia tidak serapuh itu. Dia bukan putri di negeri dongeng yang selalu dimudahkan hidupnya. Mungkin karena hidu...