BAB 30

100 47 141
                                    

Guys, gimana caranya bisa dapat uang 100 milyar dalam sehari? Aku mau foya-foya gitu, tipes banget sama tugas.

I'ts only me - Kaleb J

Kacau.

Ini semua kacau. Kecuali, Hyema.

Anak perempuan itu memilih tersenyum seakan tidak ada apa-apa. Walau jujur, di lubuk hatinya ia mengkhawatirkan Sejin. Takut diperlakukan buruk oleh Ayahnya. Masih fokus mengeringkan rambut kekasih tuanya. Hyema hanya diam saja tidak berbicara sedikitpun. Mungkin jika suara pendingin ruangan tidak menyala, ruangan ini sudah seperti berhenti. Tidak ada yang mengeluarkan satu katapun.

Sejin masih duduk dengan menutup matanya. Menikmati sentuhan bagaimana Hyema mengeringkan rambutnya sambil berdiri. Pertamanya mengutuk diri sendiri, andai saja Sejin tidak teriak mencari Hyema. Mungkin sekarang tidak akan sedingin ini suasananya. Namun, Sejin juga sudah muak dengan semuanya. Menahan terus-menerus, kebahagiaan dia juga adalah hal yang harus dipentingkan.

"Ahjussi, dasinya bukan yang ini. Aku sudah memilihnya tadi. Tunggu sebentar, aku bawakan." Hyema berlari kecil menuju ruangan tempat pakaian Sejin. Tidak seperti yang lainnya mendadak membeku dan sulit mengatakan apapun. Ibu Hyema yang melihat anaknya seperti itu sangat tidak percaya. Anak bungsunya dengan pria tua berumur 30 tahun?

"Sudah berapa lama kau dengan Hyema?" tanya Moon Hanwang. Masih duduk dengan melipat kedua tangannya di dada. Kemudian menggenggam tangan calon istrinya. Sejin yang melihatnya hanya tersenyum tipis. "Sudah lama."

"Ayah tanya sudah berapa lama?"

"Entah! Yang aku rasakan bersama dia hanya bahagia, dan hari selalu berlalu dengan cepat saat bersamanya," jawab Sejin dengan menatap Ayahnya.

Songkang dan In Yeop yang mendengarnya hanya menunduk. Sejin ternyata memang sudah sangat mencintai Lee Hyema. Sama seperti teman perempuannya yang sudah benar-benar mencintai pria tua itu. Bagai saksi bagaimana perjalanan hubungan mereka berdua. In Yeop dan Songkang melihat jalan cerita hubungan Sejin dengan Hyema.

Bagaimana mereka yang mati-matian memulai, mempertahankan, memperjuangkan. Pasangan itu begitu hidup, sebelum masalah serius ini terjadi.

"Ingat Sejin. Ayah akan menikah dengan Ibunya. Ibu Hyema. Kau pikir masih pantas dirimu berkencan dengannya? Lagi pula masih banyak wanita diluar sana yang sudah berpendidikan, berkarir, kenapa kau memilih anak kecil yang masih sekolah?"

Sejin yang mendengar itu menundukkan kepalanya sambil tersenyum. Menoleh kepada In Yeop agar mereka berdua pergi dari lingkaran pertengkaran ini. In Yeop mengerti dan mengajak Songkang untuk pergi setelah berpamitan kepada semuanya.

"Masih adakah wanita selain Hyema?" tanya Sejin yang tidak diberi jawaban oleh Ayahnya. "Sayangnya tidak. Tidak ada wanita lagi selain Hyema," lanjut Sejin lagi. Matanya memperlihatkan ketulusannya kepada kekasih kecilnya. Sejin sekarang hanya ingin mengeluarkan semua yang dipendam.

"Berhenti berkata omong kosong, Moon Sejin! Kau jangan pernah memban---" Omongannya terpotong. Wanita disampingnya pingsan. Ibu Hyema memucat, wajahnya sangat pucat. Moon Hanwang yang disampingnya segera memindahkan tubuh yang tersungkur itu ke tubuhnya. Membuat Sejin langsung menelpon ambulan. Menelpon juga petugas kesehatan dari apartemen agar membantu. Apartemen nya memiliki banyak fasilitas, apartemen mahal.

Petugas dari apartemen langsung memberikan pengobatan pertama. Shock berat katanya. Sejin mengerti dan memberi tahu jika ambulan sudah datang. "Biar aku yang mengurusnya. Ayah tenangkan dirimu," kata Sejin lalu ikut pergi dengan petugas kesehatan. Songkang dan In Yeop memilih menemani Moon Hanwang seperti titahan Sejin. Memberinya air mineral dan menemaninya.

SAGATARES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang