Tau gak sih? Sekarang hati aku tuh beneran lagi di uji banget. Dari subuh sampai sekarang kayak orang hilang arah, kayak gak ada nyawa. Bengong gak tau harus ngapain! Sumpah emang aku selau mengharapkan Seokjin update, tapi gak begini juga!!!!
Jadi deh aku update kan :")
Hurts Like Hell - Madison Beer (feat. Offset)
Hyema diam. Hyema marah. Hyema kesal.
"KENAPA AKU HARUS MENANGIS KARENA PRIA?!" Songkang yang berniat ingin menemani Hyema di rumahnya pun malah menyesal. Untung saja kamarnya kedap suara, karena kamar Songkang menyatu dengan studionya. Songkang, selalu bermain gitar, dan dirinya tidak suka mengganggu Ibunya yang selalu berteriak bahwa dirinya harus belajar daripada bermain gitar.
"KAU GILA HYEMA! KAU---KENAPA KAU SEPERTI INI? MEMALUKAN SEKALI!" Hyema berkaca di cermin Songkang. Melihat kedua matanya sembab menangis hanya karena cinta bertepuk sebelah tangannya. Lebih baik Hyema menangis bengkak karena menonton series drama terbaru.
Songkang hanya bersabar dan menghela napasnya berkali-kali. Mau berkomentar atau bertanya kenapa Hyema malah seperti itu, hanya akan membunuh dirinya. Hyema---kalau sedang marah, dan diganggu. Mirip singa yang sedang kelaparan. Dan, Songkang tidak melupakan fakta bagaimana Hyema masih datang bulan. Artinya, Hyema sedang sensitif.
"Songkang..." panggil Hyema. Bukannya merasa senang atau lega. Songkang malah bersiap siaga, takut dijadikan bahan pelampiasan kemarahannya. "Telepon In Yeop boleh? Mari kita habiskan hari ini, tidak perlu bersekolah besok!" Songkang menurut, perintah Hyema itu mutlak. Jika dilawan, sudah seperti melawan Ibunya saja. Tipikal pria yang sangat jatuh pada wanitanya.
Songkang mematikan telepon, berkata bahwa In Yeop akan kemari dengan membawa makanan yang banyak. Hyema senang, walau hanya sebentar, karena---Hyema memeras rambutnya lagi didepan kaca dan berteriak bahwa dirinya benar-benar memalukan.
Selalu seperti ini, Hyema disaat menangis karena memutuskan In Yeop. Songkang melihatnya, pertamanya menangis, walau tidak separah saat ini. Dan Songkang melupakan fakta jika Hyema pasti akan seperti ini lagi sekarang.
Tetapi, sekarang bukan teriakan lagi yang didengar. Hyema terdiam, Songkang mendekat. Takut jika Hyema pingsan atau ketiduran. Tapi, ternyata keduanya salah. Hyema menangis dalam diam. Air matanya mengalir, tetapi bibir bawah nya digigit keras. Hyema kemudian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Hyema..."
"Aku mencintainya Songkang. Aku mencintai Moon Sejin, aku terlalu mencintainya, dan ini sakit sekali." Hyema bergetar hebat, isakan yang ditahan agar tidak menimbulkan suara, Songkang segera memeluknya. Mengelus rambut pendeknya dengan lembut sambil dirinya menutup mata. Setelah ikhlas dengan In Yeop apa Songkang juga harus ikhlas dengan Sejin. Dirinya juga mencintai Hyema selayaknya pria normal, lagi pula sejak kapan persahabatan antara pria dan wanita tidak melibatkan perasaan. Jika, Hyema tidak mempunyai perasaan kepadanya, berarti dirinya yang mempunyai perasaan kepada Hyema.
+++
Sudah menjadi tenang. Hyema malah sekarang fokus memakan semua makanan yang di beli In Yeop. Walau sudah tengah malam, Hyema tetap saja makan dan membuat kedua teman prianya menatap aneh dan heran sekaligus. In Yeop yang membelinya, sulit untuk menyentuh makanan yang ingin ia makan. Karena---Hyema menjaga semuanya. Terutama burger dan sosis pedasnya.
"Kenapa kau hanya membeli 3 soda? Ini sudah habis." Hyema mengeluh. Sebut saja dirinya tidak tahu terima kasih. Tetapi, Hyema sedang egois, Hyema ingin makan sepuasnya lalu kenyang dan menjadi tertidur lama. In Yeop hanya menghela napas. Memang, pria selalu salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGATARES ✓
Fanfiction[ CERITA LENGKAP ] Umur 17 mungkin umur yang terkutuk bagi Lee Hyema. Kehidupannya hancur, dalam urusan keluarga, cinta dan sahabat. Namun, dia tidak serapuh itu. Dia bukan putri di negeri dongeng yang selalu dimudahkan hidupnya. Mungkin karena hidu...