BAB 21

157 94 19
                                    

Kalian follow ig aku yuk... Maksa, xixixi. Gak sih, canda. Tapi, follow ya. Harus! Apa bedanya coba. :")

Di Instagram aku, di highlight. Ada cerita, Ahn Namjoon itu udah tamat. Yang lagi on going itu Kang Taehyung.  Ayo baca-baca! Lagi ramai baca Kang Taehyung katanya di angkat terus dibanting seketika. Follow ya @stariksj.

Never Not - Lauv 

Hyema menyukai harum ini, harum Sejin. Sulit untuk dijelaskan tetapi aroma pria lembut yang menenangkan dirinya begitu saja. Malam yang indah, sangat indah. Bahkan, jika ini sebuah mimpi, Hyema memilih tidak akan terbangun. Semalam dengan Sejin yang sudah menjadi kekasihnya, bagaimana Sejin yang tidak pergi darinya saat malam aneh tiba-tiba datang, Hyema yang sangat beruntung mendapatkan Moon Sejin di hidupnya.

"Selamat siang, sayang."

Hyema tersadar, membuka kedua matanya pelan, mengerjap berkali-kali. Melihat Sejin sudah berpakaian formal, sangat formal. "Ahjussi mau kemana?" ucap Hyema serak, masih lemas.

Hyema melepaskan pelukannya kepada kaki jenjang Sejin, dirinya baru saja tertidur dengan bantalan paha Sejin. "Kau suka sekali, ya? Tidur dengan bantalannya tubuhku, semalam sesudah lenganku, lalu dadaku dan sekarang kaki ku. Bahkan, dipeluk lagi." Hyema malu, dirinya menggigit bibirnya sendiri lalu memukul pelan lengan Sejin. Pria itu mengaduh pelan dan Hyema berpindah duduk menyamping diatas pangkuan Sejin.

"Manja sekali," kata Sejin lalu merengkuh pinggang Hyema.

"Tapi Ahjussi tidak melarangnya, tidak pula memarahiku."

"Karena aku, suka," jawab Sejin lalu menidurkan Hyema di dadanya lagi. Hati Hyema meledak, ini masih pagi dan Sejin sudah keterlaluan manisnya. Hyema memilih diam tidak mampu menjawab apapun, lidahnya terasa beku sulit menjawab semua perkataan manis Sejin.

"Ahjussi mau kemana? Dan kenapa tidak membangunkanku?" protes Hyema baru sadar jika ini sudah siang, lalu melihat Sejin. Rambutnya sudah tertata rapi, dan semerbak wanginya keluar dari mana-mana. Ditambah jidatnya yang terpampang, membuat kekasihnya ini semakin tampan saja.

"Aku akan ke penginapan mu." Sejin menerima ikat rambut yang Hyema berikan.

"Untuk?" tanya Hyema kemudian mengalungkan tangannya dileher Sejin.

"Membawa semua barangmu, dan nenek menelpon ku berkali-kali, menanyakan keadaanmu, dan aku menceritakan semuanya, ditambah menceritakan bagaimana kita sudah menjadi sepasang kekasih," jawab Sejin lalu mengikat rambut Hyema dari depan.

Hyema terdiam, tidak mengubah posisinya. Masih menatap Sejin yang---dirinya berpikir kenapa Sejin bisa menyukainya juga?

Sejin mengusap alis mata Hyema. "Do you like this position?" tanya Sejin.

Hyema melebarkan kedua matanya lalu segera bangkit dan berjalan meninggalkan Sejin yang berteriak memanggilnya. Apa maksudnya? Sejin saja tidak protes sama sekali, berarti bukan Hyema saja bukan yang nyaman dengan posisi tadi. Malah menyudutkan dan menggodanya seperti ini, tidak adil!

Pria bermarga Moon itu tertawa kecil lalu memberikan pakaian untuk Hyema, seperti biasa pakaiannya. Untung saja tadi pagi ia sudah memesan barang pribadi untuk Hyema, ya---melalui riwayat belanja Hyema semalam. Sejin melihat ukurannya, ya---lumayan besar.

Baik Sejin, pikiranmu sudah kemana-mana. Tidak baik, dia masih dibawah umur.

Sejin yang sedang mengusir pikiran anehnya pun memilih mengeluarkan box es krim dari lemari pendingin. Menunggu Hyema yang sedang mandi sambil bernyanyi-nyanyi. Suaranya kencang sekali, sesekali tertawa karena tingkah kekanakannya. Yang penting Hyema ceria sekarang, Sejin lebih baik melihat Hyema cerewet yang keterlaluan daripada harus melihat Hyema menjadi anak pendiam.

SAGATARES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang