BAB 17

171 94 28
                                    

Sudah dapat THR? Dapat gak nih? Lebaran sekarang kumpul bareng? Kangen banget masa dulu, sibuk-sibuk itu ini...
Nunggu keluarga datang-datang.

Kangen banget. :(

You Are The Reason - Calum Scott

Hyema mengerjap pelan matanya. Pusing. Bangkit dari posisi tidurnya, mengerjap lagi hingga berkali-kali. Wajahnya kusut, bahkan ia ingat semalam tidak membasuh wajahnya. Setelah sadar sempurna, Hyema melihat Songkang yang tertidur di sofa kamarnya. Anak baik, mengalah demi temannya.

Hyema bangkit, membersihkan semua kekacauan yang ia buat semalam, mengumpulkan semua sampah yang berserakan, merapih kan tempat tidur Songkang. Hyema pun keluar dari kamar. Menutup pintu pelan-pelan takut membangunkan sang pemilik kamar, saat berbalik Hyema terkejut dengan Ibu Songkang yang sedang menyiapkan sarapan.

Ibu Songkang tersenyum. "Mandilah terlebih dahulu, Ibu sudah membuatkan banyak sarapan."Hyema mengangguk dan membawa pakaian yang diberi Ibu Songkang lalu membuang sampah makanan ke tempat sampah dipojok dapur.

Hyema keluar dari kamar mandi dengan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk pemberian Ibu Songkang, disuruh untuk membangunkan anak satu-satunya itu. Hyema menurut dan segera masuk kembali ke kamar. "Bangun!" Hyema melempar bantal kecil tepat di wajah Songkang, membuat pria bermarga Han itu mengaduh dan berdecak kesal. Untung saja wanita yang disukainya. "Ah, apa?" tanya Songkang pelan, Hyema menarik lengan Songkang dan membawa keluar dari kamar. Songkang belum sadar sepenuhnya hanya diam mengekori Hyema dengan kepala yang terjatuh-jatuh masih mengantuk.

Hyema lalu mendorong Songkang ke dalam kamar mandi dan melempar handuk milik Songkang itu. Disuruhnya mandi dan membuat pria hanya memajukan bibirnya kesal.

Hyema yang sedang menyiapkan kopi untuk mereka menjadi ingat Sejin. Ibu dari pria itu yang mengajari Hyema membuat kopi seperti ini. Hyema menjadi diam, bingung.

'Ahjussi sudah sarapan?'

'Ahjussi sudah berangkat ke firma hukumnya?'

'Ahjussi sudah---melupakan kejadian semalam?'

Melamun dengan mendiamkan panggilan suara yang memanggil dirinya lebih dari 3 kali. Han Songkang tiba-tiba sudah ada saja didepannya sambil menata 3 cangkir. Hyema masih terdiam, pusing harus bagaimana. Ingin marah kepada dirinya tetapi sulit.

+++

Hyema pulang, sudah berjalan dan masih menggunakan pakaian milik Songkang, bahkan Songkang bilang bahwa pakaian ini untuk dirinya saja, sudah terlalu kecil katanya. Namun, bukan masalah kecilnya, Songkang memang tumbuh lebih tinggi lagi saja dari sebelumnya, membuat pakaiannya menjadi kependekan.

Hyema mengaktifkan handphone nya di halte bus sambil menunggu, tidak ada satu pesan pun. Sedih.

"Menunggu kabar dari dia? Jangan bodoh Hyema!" Lantas Hyema pun membantingkan handphone nya kedalam totebag yang isinya makanan untuk Hyema di rumah dari Ibu Songkang. Baru saja Hyema berdiri dan ingin memasuki bus yang akan mengantarkannya kerumah penginapan. Tetapi, Ibu dan anak kecil itu menghalangi Hyema.

"Aduh anakku sayang sini, naik pelan-pelan ya tangganya." Ibu yang menuntun anaknya berjalan sedikit demi sedikit, sempat meminta maaf kepada Hyema karena mengulur waktu yang lumayan banyak. Hyema hanya menunduk balik dan tersenyum sambil menjawab bahwa anaknya pintar dan cantik seperti Ibunya.

Hyema berjalan ke arah kursi belakang, sepi. Tidak ada yang mengganggu. "Bu... Aku rindu." Hyema bernapas berat, menatap keluar. Kaca dari bus sangat bersih membuat pemandangan indah Kota Varosha Famagusta terlihat indah, Hyema membuka handphonenya lagi dan membuka aplikasi novel online, biasanya hari Selasa seperti ini penulis kesukaanya selalu update cerita yang disukai Hyema.

SAGATARES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang