Aku ada rekomendasi drama terbaru nih. Tapi, ini untuk 19 tahun ke atas. Judul dramanya Nevertheless. Pemain utamanya Song Kang. Iya, second lead dicerita ini. Ayo-ayo yang bisa nonton, coba tonton. Dramanya tentang anak kuliahan. Jadi, cowoknya playboy, softboy tapi flirt. Ceweknya polos dan overthinking. Pokoknya rame banget! Harus nonton!
Double take - Dhruv
Menunggu sesuatu entah apapun itu. Bukan suatu hal yang bisa dinikmati. Seperti, menunggu Hyema saat ini. Songkang sudah berada di tempat biasa mereka berdua balapan. In Yeop tidak datang, sedang mengurus susulan ulangannya karena bolos. Selalu menunggu dan hanya menunggu. Mungkin memperhatikannya dari jauh adalah tugas Songkang. Memperhatikan Hyema dari jarak yang begitu terlihat seberapa jauhnya mereka, entah secinta apa pun Songkang kepada wanita yang menjadi temannya.
Seperti semesta menugaskan Songkang hanya sebagai pria yang harus menunggu, bukan mendapatkan. "Tidak apa-apa di drama jika menjadi second lead banyak yang suka. Mungkin aku juga seperti itu, nanti akan banyak yang menyukaiku."
"Kangie!" Songkang bangkit langsung berdiri dengan senyuman terukir jelas di wajahnya. Wanitanya sudah datang. "Maaf, tadi aku---"
"Hyema matamu merah, kau habis menangis?" Hyema menggeleng dengan wajah bingung. Meyakinkan Songkang tidak terjadi apapun, mungkin karena kelilipan pikir pria bermarga Han itu. "Ya sudah mau sekarang mulai?" Hyema mengangguk, berjalan kearah motornya sama seperti Songkang. Motor Hyema sudah di modif lagi, berwarna full biru seperti mobil kekasihnya.
"3 atau 4 putaran?"
"3 saja, aku lapar." Songkang tersenyum ke arah wanita dengan kedua tangan yang sedang direnggangkannya.
Keduanya menyalakan mesin motor, menggerungkan dengan bersamaan, seperti sudah siap untuk adrenalin ini. Songkang sesekali melirik kepada Hyema. Tetapi benar, wajahnya yang terhalangi kaca helmet berkaca-kaca. Hyema seperti menangis. Ada yang aneh.
"Songkang?"
"Ya? Kau ingin makan dulu?" Hyema melirik ke samping kemudian menggeleng dan melihat Songkang yang kebingungan melihat dirinya. Hyema seperti bukan Hyema. Ada yang aneh, ada yang mengganjal. Pertamanya mungkin ia pikir Hyema---lapar. Takut, kenapa-kenapa. Tipe pria yang benar-benar tulus.
"Aku ingin bertemu ayahmu."
Songkang melongo, membuka helmetnya dan turun dari motor. "Kau—tidak mencintai ayahku, kan?" Hyema melotot dan langsung memukul pundak Songkang. "Aw! Jangan marah hanya saja—aneh. Kau tidak menjadi mencintai Ayahku karena ditolak si Pengacara itu, bukan?"
"YANG BENAR SAJA HAN SONGKANG!"
Songkang tertawa lalu membuka handphonenya. "Kau ingin memesan apa? Sekalian agar Ayah kesini." Hyema hanya mendengarkan bagaimana Songkang mendikte menu yang selalu menjadi kesukaan Hyema. Memilih langsung dengan cepat minuman bersoda yang dicampur dengan susu fermentasi. Hyema langsung menyuruh Songkang agar bersiap dengan motornya.
Hitungan ketiga ketika Songkang sudah menyebutkannya. Hyema langsung menancapkan gas, brutal, menggila. Songkang pikir mungkin Hyema memang sedang ingin menang, atau bisa disebut Hyema memang membawa motor jika dalam balapan, ya selalu seperti itu. Songkang mengakui bakat membalap yang ada di diri Hyema. Wanita yang unik.
Tetapi, padahal Hyema bahkan sudah tidak peduli dengan nyawanya. Capek, dirinya lelah. Menjadi semakin menggila dan tidak mempedulikan apapun. Songkang menyadarinya, berhenti di tempat pertama mereka mulai, menunggu Hyema yang akan segera datang. "Kau kenapa?!"
Hyema memarkirkan motornya, membuka helmetnya dan merapihkan rambutnya yang menjadi sangat berantakan setelah balapan. Memang selalu seperti ini, setiap dirinya membawa motor dengan pelan pun rambutnya pasti akan berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGATARES ✓
Fanfiction[ CERITA LENGKAP ] Umur 17 mungkin umur yang terkutuk bagi Lee Hyema. Kehidupannya hancur, dalam urusan keluarga, cinta dan sahabat. Namun, dia tidak serapuh itu. Dia bukan putri di negeri dongeng yang selalu dimudahkan hidupnya. Mungkin karena hidu...