BAB 6

329 197 72
                                    

Kalian banyak tugas gak? Ada gak sih yang udah capek belajar, jadinya mau nikah. Cuma, gak ada calonnya aja.

Atau gak dompet gak penuh terus, sepi, hening. Adem banget dompet.

Hwang In Yeop - It's Starts Today

Hyema yang masih bingung dengan pelajaran yang diterangkan Sejin, bukan pelajarannya. Lebih tepatnya Moon Sejinnya. Membuat bingung, apakah Hyema harus melihat bagaimana ketika Sejin menulis di papan menggunakan spidolnya atau memperhatikan Sejin ketika menggulung kaus putih panjang nya menuju sikut. Hyema memilih untuk melihat gurunya saja daripada pelajarannya.

"E-eum Hyema bisakah menjawab nomor 2?" Sial. Hyema bahkan tidak tahu nomor dua yang mana.

"Maaf Ahjussi——eh Pak, maksudnya nomor 2 yang mana?"

"Kau tidak memperhatikan aku tadi?" Sejin bertanya dengan kedua tangan yang sudah dimasukkan kedalam saku. Duduk sedikit di mejanya. Jika dia menjadi wali kelas bersamaan dengan Namjoon, sudah dipastikan kelas ini tidak akan berjalan baik. Semua murid wanita akan menjadi bodoh karena lebih memilih melihat gurunya daripada pelajaran yang diterangkan oleh gurunya.

"Aku memperhatikan," jawab Hyema pelan. Agak memelas.

"Lalu kenapa? Kau lelah? Atau tidak suka pelajarannya?"

"Aku pusing——karena Pak Sejin tampan, jadi aku pusing." Semua murid terkejut seperti biasa, Hyema wanita satu-satunya yang selalu berani menjawab semua pertanyaan guru. Bahkan bukan pertanyaan pun selalu dijawabnya. Kesukannya, berdebat.

"Apa? Kau tidak pernah menyebut ku tampan saat kita berpacaran." In Yeop menarik bahu kanan Hyema agar wanita itu berbalik melihatnya, namun nihil. Hyema tetap diam di mejanya.

"Apa ini cinta segitiga antara keluarga Moon?" ucap ketua kelas yang sok mencari pujian itu. Hyema membencinya, terlihat sekali seperti membutuhkan nilai sekolah. Hingga membuat dirinya selalu mencuri perhatian para guru.

"Bagaimana Ahjussi bisa menjadi kakaknya? Setahuku In Yeop tidak memiliki saudara." In Yeop kesal. Mengapa tidak bertanya kepadanya saja, jelas-jelas hanya memutar tubuh ke belakang. Tidak usah repot menaikkan oktaf suaranya kepada Sejin yang agak jauh didepan.

"Tanya saja kepadaku, susah sekali hanya membalikkan badan saja!" In Yeop berteriak sedikit agar Hyema mendengarnya dengan sangat jelas.

"Dia adik tiri ku, nama marganya Hwang asalnya. Namun, mengikuti ayahku. Menjadi Moon."

Semua murid menganggukan penjelasan Sejin. Sebab heran, masalahnya Sejin yang dewasa terlihat lembut, berbeda dengan In Yeop terlihat badboy sekali.

'Jadi... memang dari awal kau tidak pernah serius dengan ku In Yeop——kau tidak pernah terbuka, sedikitpun.' Hyema merenung sejenak. Apa dulu hanya dia saja yang mencintai In Yeop? Tetapi, In Yeop tidak akan melakukan hal itu jika tidak mencintainya.

"Pantas saja, ketika bersamanya aku tidak pernah melihatmu. Jika saja sudah melihatmu sejak dulu, mungkin aku lebih memilih berkencan denganmu."

"Kau membuatku cemburu?" Bangkit In Yeop lalu mengusir pria yang duduk didepan Hyema. Yang sekarang kursinya ditempati olehnya. Sudah jelas tadi In Yeop menyindir tentang bagaimana Hyema memutuskannya.

"Untuk?" Hyema menegakkan tubuhnya. Menantang obrolan yang sudah agak panas ini.

"Bisa saja untuk membuatku agar kembali padamu. Tenang saja, lagipula aku masih menyukaimu." Hyema memutar kedua matanya malas, kaki kananya ia naikkan ke kaki kirinya. Menyilang, punggungnya bersandar dikursi. Dan terakhir kedua tangannya melipat didadanya.

SAGATARES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang