BAB 7

287 165 54
                                    

Jujur, siapa yang suka kabur ke tiktok pas daring karena bosan tambah gak paham pelajaran nya...

Aku banget. :")

Lucky - Jason Mraz

"Jadi, maksud Ibu bagaimana?" Hyema menahan tangisannya, baru saja ia pulang dari kerja paruh waktunya. Lelah, ingin istirahat. Ketika melihat bagaimana Ibunya menelponnya, membuat perasaan bahagia karena rindu Ibunya itu hancur seketika.

"Ibu tidak bisa membawamu, lebih baik kau bersama Ayahmu saja. Ibu ingin fokus pekerjaan dulu." Hyema yang mendengar jawaban dari teleponnya itu hanya mengigit ujung bibirnya. Tidak ingin Isak tangisnya terdengar. Dia harus kuat. Selalu harus. Karena jika ia tidak kuat sudah dipastikan dia gagal menjalani hidupnya ini. Walau sebenarnya hatinya sudah benar-benar lelah, akan semuanya.

"Baiklah, semoga Ibu bahagia selalu." Hyema mematikan panggilan itu lebih dulu.

Ia pun berlari menuju motornya dan menjalankan motor itu lebih cepat dari yang seharusnya. Hyema kebut-kebutan brutal di jalanan. Matanya memanas, ditahan untuk tidak mengeluarkan air mata. Hyema tidak suka menangis karena masalah, hanya seperti membuatnya lemah. Hyema lebih memilih menangis karena film yang selalu ia tonton di Netflix atau drama keluaran terbaru yang suka tayang di televisi.

Hyema mengebut sekali, bahkan banyak mobil yang memekik terkejut lalu disusul dengan suara bunyi klakson yang tidak hanya dari satu mobil. Hyema tidak mempedulikannya, malah melajukan lebih kencang motornya.

"Sial, polisi berengsek lebih baik kau menangkap para ketua-ketua pemerintah yang selalu menggelapkan uang!" rutuknya saat mendengar bagaimana polisi mengejarnya bahkan hingga disebut plat nomor motornya. Membuat ia mau tak mau harus melewati jalan kecil agar motornya tidak bisa diikuti oleh mobil polisi itu.

Ia hapal betul jalan kecil di Kota Varosha Famagusta yang hancur ini. Kota yang selalu saja ada masalah korupsi atau perceraian yang semakin meningkat. Ketika melewati jalan kecil yang dimana ada kafe kecil itu membuatnya mematikan mesin motornya saat itu dan memilih untuk menuntun motornya perlahan. Menghormati para pelanggan di kafe, bisa saja terganggu oleh kelakuannya.

"AW SIAL!" Hyema membanting kan motornya dan terguling ke samping ketika polisi yang menangkapnya waktu itu bertemu lagi.

"Hai gadis kecil, kenapa kita selalu bertemu?" Polisi yang selalu menjaga jalanan, Kang Taehyung namanya. Kesal sekali, bagaimana pria itu selalu menaikkan alisnya.

"Karena kau selalu mengejar ku! Apa salahku?!" menyentak Taehyung sepertinya sudah kebiasaan Hyema saat bertemu pria itu.

"Masalah keluarga lagi?" Ini yang Hyema kesal, bagaimana Taehyung yang selalu menebak masalahnya, mungkin bisa terbaca ketika ia ditangkap dulu dan Ibunya bukan mengkhawatirkannya, malah memarahi dengan keras di tengah kantor polisi yang sangat banyak orang itu. Membuat Hyema malu, takut Ibunya menjadi bahan omongan oleh orang lain. Jika dirinya yang menjadi bahan omongan, tidak apa-apa. Sudah terbiasa, terlatih oleh kedua orang tuanya.

"Hm, seperti itu," jawab Hyema lalu membuka helmetnya, padahal baru saja dua minggu yang lalu ia habis-habisan menabungnya, namun sekarang harus tergores oleh jalanan karena ia jatuh membanting kan motornya. Ini semua karena Kang Taehyung.

"Lalu, bagaimana? Apakah aku harus menelpon Ibu mu lagi, tetapi kau bilang sedang ada masalah. Bagaimana jika kau ditahan saja dipenjara selama dua hari, hanya sebentar kok."

"Aw.. Kenapa kau memukulku!" protes Taehyung tidak terima bagaimana ketika ia akan memasangkan borgol kepada Hyema, namun malah dipukul oleh anak perempuan itu.

SAGATARES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang