BAB 24

150 82 80
                                    

Halo, bagaimana kabarnya? Prokes tetap berjalan, kan?

Minggu kemarin gak update, karena Ineffable yang up. Jadi, silahkan membaca Sagatares!

Anyway, aku buat highlight story. Di Instagram. Namjoon sama Taehyung sudah tamat, Jungkook akan segera tamat. Lalu dilanjut dengan member yang lainnya. Bisa dibaca ya di Instagram @stariksj. Lengkap di highlight nya sudah tersedia.



Memarkirkan motornya disamping mobil kekasihnya. Hyema tahu jika dirinya sekarang melakukan suatu kesalahan. Memarkirkan motor di tempat parkir mobil. Hal aneh dan malah satpam penjaga sudah melotot dari jauh kepadanya. Bukan Hyema jika ia ketakutan dan akan memindahkan motornya. Malah Hyema menghampirinya karena akan masuk kedalam firma hukum milik kekasihnya. "Nona, motormu?"

"Tidak apa-apa aku mengenalnya. Kau bekerja dengan baik, hanya anak ini perlakukan beda saja, ya!" Ho Jimin datang dan langsung menarik Hyema yang membuat anak kecil itu menggerutu. Tapi, tidak diteruskan. Jimin memang tipenya sekali. Tipe Hyema.

Hyema sadar! Kekasih mu Moon Sejin sudah sangat luar biasa! Jangan tergoda oleh pria lain!

"Hyung tidak bilang kepadaku? Apa kau datang tanpa bilang kepadanya?" tanya Jimin setelah mereka berdua masuk kedalam elevator. Menekan tombol 7, lantai tertinggi. Hanya ada satu ruang. Ruangan Sejin, pemilik sekaligus pengacara handal di Varosha Famagusta.

"Tidak, kejutan. Karena ada ribut-ribut sedikit tadi, dan dia mengalah. Padahal aku yang salah karena mengabaikan telepon, tetapi Ahjussi selalu mengalah." Jimin menoleh dan memberikan cardnya. "Untuk?"

Jimin membalikan kartunya itu. "Bawalah, menuju lantai 7 membutuhkan kartu ini. Jadi, tidak semua orang bisa, cantik." Hyema mengalihkan tatapannya. Flirt. Tapi Hyema nyaman. Mungkin karena Jimin tipenya.

Jimin menunggu Hyema agar keluar terlebih dahulu dan tidak perlu diberitahu apapun lagi. Ruangan di lantai ini hanya satu, jadi ruangan siapa lagi jika bukan pria yang dicarinya. "Kenapa sulit dibuka?" Jimin tertawa melihat kelakuan anak kecil disampingnya. "Kartunya juga gunakan disini," jawab Jimin sambil menempelkan kartu yang dipegang Hyema. Cantik, lucu dan unik. Cepat marah tapi malah gemas. Sayangnya, kekasih atasan.

"Ahjussi!" Hyema berlari melihat pria yang sedang duduk membaca berkas-berkas putih berjejeran. Sejin tidak menggunakan jasnya. Hanya kemeja putih bergaris-garis dengan dasi yang sudah sedikit longgar, dua kancing atasnya terbuka. Tambah rambutnya yang sedikit berantakan, menampilkan dahinya. Hyema spontan memegang dadanya. Tidak baik, Sejin dengan pemandangan seperti ini tidak baik. Sangat tidak baik untuk hatinya, tubuhnya, matanya.

"Hei! Kenapa kau ada disini?" Sejin bangkit dari kursi, menghampiri Hyema. Berjalan dengan satu tangan disakunya. Dasinya yang terombang-ambing. Dadanya yang sedikit muncul-muncul terlihat karena kedua kancingnya terlepas. "Hyema! Kenapa lari?" Sejin berbalik sebentar ke belakang. Tidak ada apapun. Lagipula mana mungkin ada hantu di ruangannya.

"Hyung jangan berkencan terus lakukan jug---Hyema kenapa kau?" tanya JImin terkejut dengan Hyema yang lari sangat kencang sampai tumpukan kertas di pelukannya terjatuh sebagian. "Hyung kekasihm---KENAPA KALIAN BERDUA MALAH BERLARIAN SEPERTI INI?!" rutuk Jimin sambil mengumpulkan kembali tumpukan kertas yang sudah disusunnya karena tertabrak oleh Sejin. Total, jatuh semua karena sepasang kekasih yang sedang berlarian.

"Honey! Tertangkap kau!" Sejin menggenggam tangan mungil kekasihnya. Sudah sampai elevator. Apa Hyema akan turun lagi? Setelah sampai di kantornya?

Sejin menurunkan tubuhnya. Berjongkok. Melihat ke atas dan memerhatikan kekasihnya yang sedang menunduk. "Hei? Lee Hyema, kenapa?" tanya Sejin masih bingung. Kekasihnya seperti akan menangis. Sejin takut, ada masalah lagi.

SAGATARES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang