Aku sarankan dengan penuh saran. Baca cerita ini sambil mendengarkan musiknya. Musik ini, yang menemani ku menulis Sagatares.
Gummy - My Love
Ketika si putih terbang bebas, tak lama si merah datang menyelimuti.
Begitu pula dengan si air yang terjun bebas, menerima penderitaan dari semesta.
Berhari-hari tidak bertemu dengan semesta itu bagaimana rasanya? Hampa, bukan? Hidup seperti orang mati. Itu yang dirasakan Lee Hyema sekarang. Mendengar kabar bagaimana Ibu In Yeop yang sudah diceraikan. Hyema bahkan belum meminta maaf dengan benar kepada anak lelaki itu.
Belum bertemu dengan Moon Sejin sampai saat ini. Mungkin kemarin memang mereka berdua bertemu, dan itu hanya berpapasan saja. Karena mereka dipaksa untuk menggunakan pakaian yang sekarang sedang dipakai. Pakaian untuk pernikahan orang tua mereka.
Hyema baru saja selesai dengan semua urusannya. Gaun putih yang indah tapi tidak menimbulkan sedikitpun senyum indah di bibirnya. Hanya terdiam tidak memberikan ekspresi apapun selain mata yang menatap kosong ke depan. Mungkin untuk penata rias pertamanya Hyema gugup. Namun, ternyata bahkan anak itu tidak menjawab sedikitpun pertanyaan yang membuat mereka agar bisa mengobrol. Hyema benar-benar sudah tidak ada semangat hidup. Benar-benar sudah tidak memiliki apapun, lagi.
"Cantiknya putri bungsu Ibu, Jiyeon akan segera datang katanya dia putus dengan kekasihnya yang siapa itu namanya, Kang Taehyung? Dan, kabarnya dia sedang dekat dengan pemilik stasiun radio terkenal." Ibunya datang dan melihat Hyema yang sedang berdiri melihat dirinya sendiri di cermin. Rambut sebahu yang menurun itu sudah di hias dengan mahkota yang menurunkan bunga-bunga putih. Gaun Hyema yang tertutup membuat elegan, asalnya sang Ibu memilih gaun yang agak terbuka, dadanya terlihat.
Hyema yang melihatnya langsung melempar gaun itu dan membawa gaun pilihannya saat itu. Salahkan kenapa dia disuruh memakai pakaian seperti itu, sudah tahu Hyema paling sensitif soal pakaian, bukan berarti Hyema menganggap orang yang memakai pakaian terbuka itu jelek atau bagaimana. Hanya saja, Ibunya sudah jelas-jelas tahu bagaimana kehidupan Hyema. Kenapa harus memakai hal yang tidak disukainya?
"Pilihan gaun mu tepat," kata Ibunya lagi setelah tidak mendapat respon dari Hyema. Hyema melihatnya dari cermin depan. Ibunya sangat cantik. Hyema tidak berbohong. Ibunya sangat cantik. "Tentu saja, gaun ini jauh lebih baik daripada gaun yang menampilkan dada itu."
Tertampar. Ibu Hyema tidak bisa menjawab. Dirinya memang tahu bagaimana sifat anak bungsunya itu. Padahal sejak mereka tinggal bersama saat malam itu Nyonya Kwon berharap hubungan dengan putri bungsunya membaik. Namun, sampai saat ini Hyema memang keras. Malah seperti bertambah menjauh. Lee Hyema sudah membangun benteng yang kokoh untuk mereka berdua.
Hyema tidak membenci Ibunya. Hyema tidak akan pernah bisa membenci Ibunya. Tetapi, yang dirasakan Hyema juga tidak akan bisa untuk membuatnya bersikap baik-baik saja, seolah tidak ada bom yang menghantamnya. Lee Hyema anak 17 tahun yang bahkan tidak mengerti apa itu cinta sejati? Apa maksud dari cinta sejati? Kesakitan? Ketakutan? Kegelapan?
Saat melihat orang tuanya selalu bertengkar, berlanjut dengan perceraian dan bagaimana salah satu dari mereka tidak ada yang mengurusnya. Ditanyakan jika mereka menghubungi Hyema saat mereka selesai bercerai? Hah, jawabannya sudah tertera saat itu. Tidak ada yang menelpon kecuali, bagaimana Ibunya yang meminta Hyema untuk ikut bersama Ayahnya yang sudah memiliki istri baru. Dengan alasan sang Ibu ingin fokus bekerja.
Apa itu tidak menyakitkan? Mungkin ada sebagian manusia menganggap ini hanya hal konyol yang tidak perlu ditangisi. Tetapi, kalian sebenarnya tidak akan pernah tahu bagaimana sakitnya seseorang jika kalian tidak mengalaminya. Yang menurutmu sepele itu adalah hal besar bagi orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGATARES ✓
Fanfiction[ CERITA LENGKAP ] Umur 17 mungkin umur yang terkutuk bagi Lee Hyema. Kehidupannya hancur, dalam urusan keluarga, cinta dan sahabat. Namun, dia tidak serapuh itu. Dia bukan putri di negeri dongeng yang selalu dimudahkan hidupnya. Mungkin karena hidu...