Extra part - Perusuh cilik

3K 181 4
                                    

Assalamualaikum, apa masih ada penguninya?

Makasih yang masih berkunjung di lapakku ini.
.
.
.
.
Happy reading😊

•°•°•

Angin sepoy-sepoy menerbangkan khimar lebar yang di kenakan oleh seorang wanita cantik. Mata indahnya tertutup menikmati sejuknya udara yang tengah menyapanya.

Pemandangan itu tak akan luput dari pengamatan Ken. Betapa beruntungnya dia mendapatkan bidadari surga seperti Naima, istrinya. Beribu syukur senantiasa dia panjatkan pada Sang Maha Pencipta.

Kakinya tergerak melangkah mendekati istrinya. Dia ingin melakukan reka adegan sebuah film legend. Twilight ... eh, salah maksudnya Titanic. Ya, Titanic di mana si lelaki memeluk wanitanya dari belakang. Apalagi tempatnya sama, di sebuah kapal pesiar.

Setelah sekian lama mendekam di rumah, akhirnya mereka kini bisa merasakan rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Masalah anak-anak terarasi karena ibunya sangat lah senang mengurusi mereka.

Ada apa? Tsunami? Kenapa kapal bergoncang hebat?

Mengapa anaknya sudah bertambah banyak? Sudah seperti pasukan teletubis?

"Kalian siapa?"

"Masa Azi lupa sama Kaisar Dirgantara. Sultan kids pewaris kekayakaan keluarga Dirgantara."

"Datuk jangan pula-pula lupa deh! Itut-itutan lagu piral aja!"

"Azi ada surat!" Kaisar menyerahkan sebuah surat padanya.

Ken termenung menatap kertas berwarna putih di tangannya. Apa kiranya isi surat ini? Jangan bilang sebuah surat wasiat macam yang di dapatkan Raddan dulu? Yang isinya tentang perjodohan.

No! Dia sudah menikah dan tak ada niatan berpoligami. Prinsipnya adalah setia sampai mati.

Tapi tunggu dulu ... ayahnya kan belum menyandang gelar almarhum di depan namanya. Berarti dugaanya salah. Baiklah, dia bisa tenang sejenak. Semoga isinya bukan bencana yang tengah seperti bayangannya.

"Sini Azi mau baca!" Ken meminta kertas itu dari anaknya. Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya sembari berkomat-kamit membaca ayat kursi agara di jauhkan dari segala macam gangguan setan.

Jaman sudah semakin maju, siapa tahu setan juga berkembang dalam hal menggoda manusia lewat jalan apa saja. Salah satunya memakai surat ini. Mengadu domba untuk menjerumuskannya.

"Katanya mau baca! Kok malah bengong?" celetuk Kaisar memecahkan lamunan Ken.

Perlahan Ken membuka surat misterius itu. Matanya membelalak, membaca kata demi kata yang tertuang di sana. Ini lebih horor dari pada bayangannya. Bencana kuadrat!

Untuk suamiku tercinta.

Hari ini Nai izin pergi ke rumah teman. Nai mau silaturahmi dan juga ingin berbincang banyak hal sama dia.

Tolong jaga anak-anak kita sampai Nai pulang ya, suamiku. Panutanku yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung. Oh, iya, Mas Raddan sama Hawa juga menitipkan anak-anak mereka. Katanya mereka ada urusan mendadak ke luar kota.

Kalau Imah rewel kasih susu yang Nai siapin di kulkas.

Kaisar, jangan bolehin dia makan-makanan berminyak. Radang tenggorokannya belum sembuh dan pastikan dia minum obatnya.

Aiza itu super hiperaktif, awasi terus jangan sampai lengah. Kalau bisa suruh Gibran main sama dia.

Lalu si triple, Hawa udah mempersiapkan makanan untuk ketiganya. Di masing-masing kotak bekal ada namanya. Jangan salah ngasihnya.

Bidadari Salju [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang