13. Akhirnya Sah!

5.2K 485 20
                                    

Assalamualaikum, semuanyaa...
>•<
Happy reading...
°°°
Sekarang kita sudah bersanding dalam ikatan yang sah karna Allah taalla.

❄❄❄

Rumah megah bergaya eropa klasik kediaman keluarga Rein terlihat indah dengan dekorasi putih bak pernikahan di negeri dongeng, di sudut-sudut ruangan terlihat rangkaian bunga-bunga lily putih dan beberapa bunga mawar pink yang ikut menghiasi ruangan yang akan di jadikan sebagai tempat akad nikah kedua mempelai.

Terlihat juga lalu lalang para pelayan dengan seragam batik, mereka terlihat sibuk menyiapkan makanan di meja prasmanan. Di bagian dalam rumah juga tak kalah sibuk, semua anggota keluarga terlihat sedang berbincang menanti kedatangan sang calon mempelai pria. Mereka semua kompak memakai pakain seragam, yang wanita memakai kebaya berwarna hijau sedangkan prianya memakai kemeja panjang dengan motif batik kehijau-hijauan.

Di lantai dua rumah ini, tepatnya di kamar dekat tangga. Naima sedang di poles oleh seorang make up artist profesional. Setelah pertemuan keluarga beberapa hari yang lalu, akhirnya mereka sepakat memilih hari jum'at untuk menikahkannya dengan Ken.

Banyak keutamaan menikah di hari jum'at selain karena sunnah, hari ini juga di sebut hari pernikahan para Nabi. Nabi yang pernah menikah di hari jum'at di antaranya adalah, Nabi Adam dengan Hawa, Nabi Yusuf dengan Zulaikha, Nabi Musa dengan Shafura, Nabi Sulaiman dengan Bilqis, Nabi Muhammad dengan Khadijah dan Nabi Muhammad dengan Aisyah.

Pintu kamar Naima di ketuk, lalu masuklah Arumi seraya membawa sebuah kotak perhiasan. Naima melihat mata ibunya terlihat sembab, sepertinya ibunya habis memsngis. Selayaknya setiap ibu yang akan di tinggalkan anaknya menikah pastilah akan sedih. Rasa bersalah kembali hadir merasuki dadanya, ingatannya terngiang pada kejadian saat ia tidak menggubris ucapan ibunya dan lebih memilih mantan suaminya itu. Dulu saat ia memutuskan pergi dari rumah ini pasti ibunya lebih sedih dari ini. Sungguh ia adalah anak yang durhaka.

"Bunda…" Panggil Naima membuat Arumi menoleh ke arahnya.

"Maafin Nai, Nai udah salah karna nggak nurut sama Bunda." 

Bulir bening mulai membasahi wajahnya yang sudah terpoles riasan yang cantik. Namun ia tak peduli, yang ia pedulikan sekarang adalah mendapatkan maaf dari ibunya.

"Ssttt… jangan nangis nanti make up-nya hilang," tegur Arumi.

"Nai, nggak peduli. Nai sangat menyesal Bunda, tolong maafin Nai…"

Arumi mendekati putrinya, lalu mengambil tisu yang tergeletak di meja. "Iya, Bunda udah maafin Naima, kok."

Seketika mata Naima berbinar terang, "beneran?" tanya Naima memastikan, bahwa apa yang ia dengar barusan tidak salah.

Arumi mengangguk, "tidak ada seorang ibu yang mampu marah lama-lama sama anaknya. Bunda udah maafin Naima sejak lama, begitupun Ayah."

Hati Naima lega mendengar ucapan ibunya, beban berat yang menghantui hidupnya kini mulai terangkat satu persatu.

"Dulu Bunda ataupun Ayah memang nggak setuju kamu nikah sama Pras, tapi kali ini Bunda dan Ayah setuju seratus persen kamu menikah dengan Ken. Dia… anak yang baik."

Naima tersenyum mendapati restu dari kedua orangtuanya, ia sudah memiliki niat untuk membuka hatinya kembali hanya untuk Ken.

Bidadari Salju [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang