27. Lembaran baru

5.2K 405 5
                                    

Mari kita mulai hubungan ini berlandaskan ibadah karena-Nya tanpa ada kebohongan dan rahasia lagi di antara kita.

❄❄❄

Naima membalas pelukan Ken tak kalah erat, ia sudah sangat bersalah karena menyia-nyiakan cinta tulus nan suci Ken. Naima sadar ia telah menjadi istri terjahat, traumanya dengan hubungan di masalalunya hampir menyeretnya masuk ke dalam neraka.

Ia belum sempurna menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri untuk memberikan hak suaminya, kesalahan fatalnya yang menunda-nunda kebaikan.

Tak semua awal harus di mulai dari seorang lelaki karena seorang wanita pun bisa memulainya terlebih dahulu. Jika Ken tidak meminta haknya pada dirinya karena menghormatinya yang sedang dalam proses penerimaan hubungan mereka, jadi saat ia sidah siap maka tak ada salahnya ia memulai terlebih dahulu.

"Mas, tidak pernah mengira bahwa wanita berkhimar merah yang pernah menolong Mas itu kamu. Padahal kamu ada di samping Mas,"  Ken terkekeh di balik punggungnya, misteri yang indah.

Ia hanya meminta di pertemukan sekali dengan wanita berkhimat merah yang telah menyelamatkannya itu, tapi Allah memberikan nikmat yang lebih besatmr untuk memiliki wanita itu seutuhnya pelengkap tulang rusuknya.

"Mas sangat bahagia!" sorak Ken yang tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya.

Naima melerai pelukan mereka, lalu menatap Ken dalam-dalam. Kemudian tangannya meraih tangan Ken untuk di genggam.

"Mas, Nai minta maaf telah mengingkari janji sama Mas waktu itu. Maafin Nai, Nai janji nggak akan mengulangi kesalahan itu lagi."

Ken membalas genggaman tangan istrinya, "waktu itu kan Mas sudah memaafkan kamu."

"Makasih udah mau memaafkan Nai, sebagai hadiah ulang tahun Mas. Nai sudah siap menyerahkan diri Nai sepenuhnya sama Mas."

Ken membelalakan matanya, "tidak perlu jika kamu belum siap melakukannya. Masih banyak lain waktu sampai kamu benar-benar siap," kata Ken lembut sambil mengusap-usap puncak kepala Naima yang tertutup khimar merah itu.

"Ayo kita masuk, udara malam tidak baik untuk kesehatan kita!" ucap Ken, kemudian melangkah masuk mendahului Naima.

Naima menatap nanar punggung Ken yang sudah menjauh, ia tidak akan menunda-nunda niat baik ini lagi. Ia harus membuktikannya bahwa dirinya telah benar-benar siap.

"Mas ... tolong percaya, Nai benar-benar sudah siap!"

Ken terkesiap saat merasakan sepasang tangan lembut memeluknya dari belakang.

"Nai apa yang kamu lakukan?" tanya ken kaku.

"Nai sudah siap, tolong sentuh Nai!"

Naima dengan berani membalikkan tubuh Ken, berjinjit untuk meraih wajah Ken lalu mendekatkannya. Perlahan bibir mereka saling bersentuhan dengan Naima yang memulai semua terlebih dahulu.

Ken masih diam, tangannya terjulur menjauhkan tubuhnya dari Naima.

"Alangkah baiknya kita memulainya dengan sholat sunnah dahulu, yuk!"

Ken menyodorkan tangannya, Naima yang sempat mengira Ken menolaknya, mengangguk kemudian meraih jabatan tangan suaminya.

"Ayo!"

Bidadari Salju [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang