23. Berubah

4.8K 402 13
                                    


Assalamualaikum, semuanya...
Ken & Naima balik lagi.
Ada yang kangen nggak?
>•<
Happy reading...
°°°
Cemburu, satu kata yang sangat tidak kusukai tapi harus kuakui. Aku tidak suka melihat kamu bersamanya.
❄❄❄

Di ruang kerja Ken, Naima mendapatkan banyak rahasia yang di sembunyikan Ken. Ada satu tempat rahasia di balik rak buku di ruang kerja itu, sebuah ruangan kecil yang menampakkan segala hal tentang Ken.

Hal yang paling mengejutkannya adalah banyaknya deretan foto terpajang di dinding ruangan rahasia itu, hampir semua foto memperlihatkan wajahnya yang menunjukkan ekpresi dingin tanpa senyuman. Meraih salah satu foto, kembali ia dapatkan sebuah tulisan di baliknya.

'Apa kamu tidak bahagia bersamaku? Hingga sulit sekali mengundang senyuman indah muncul di wajahmu'

Hati terasa nyeri, mengapa selama ini ia buta akan cinta yang sangat besar dan tulus dari pria sebaik Ken. Ken mencintainya tanpa meminta balasan. Ken menantikan senyuman tulus yang ia berikan, bukan sebuah senyum keterpaksaan yang sering kali ia tampakkan padanya.

'Apa kamu tidak bahagia hidup bersamaku?'

'I Love You, So Much My perfect Wife!'

Kristal bening luruh membasahi pipinya, dengan tergesa ia berlari keluar dari ruangan itu. Tujuannya saat ini rumah sakit, ia ingin merengkuh tubuh suaminya itu. Suami yang sangat mencintainya dan yang juga ia cintai.

***

Tatapannya nanar melihat ruangan tempat suaminya terbaring tadi telah kosong, brankar yang tadi masih di tempati suaminya pun menghilang. Pikiran buruk memenuhi benaknya yang kacau.

Seorang suster masuk dan menatap ke arah Naima lalu menepuk pelan bahu Naima. Membuat Naima mendongak ke arah suster itu.

"Maaf, Bu. Ruangan ini akan saya bersihkan," ujar suster itu.

"Sus ... tadi suami saya m-masih terbaring disini tapi ... kenapa sekarang nggak ada?"

Suster itu tersenyum, "oh Ibu ini suami dari Bapak ganteng tadi. Suami Ibu sudah kami pindahkan ke ruang rawat inap VVIP di lantai tiga, setelah melewati masa ktirisnya. Coba Ibu lihat ke sana!"

Naima bangkit seraya menghapus bulir bening yang membasahi pipinya, "terima kasih banyak, Sus! Saya kesana dulu!"

Naima mengembangkan senyumnya, langkahnya ringan menuju lantai tiga tempat suaminya di rawat. Dadanya bergemuruh hebat, tak sabar melihat suaminya.

Sampai di lantai tiga, ia melangkah ke arah meja resepsionis menanyakan nomer kamar tempat Ken di rawat.

"Ruangan Pak Kenzi nomer 001 di ujung sana!" ucap resepsionis itu dengan ramah.

"Makasih Mbak," ujar Naima lalu melangkah ke ruangan yang di tunjuk oleh resepsionis itu.

Langkahnya memelan saat di lihatnya ruangan itu ramai, terlihat banyak perawat di sana. Ada apa lagi dengan suaminya? Kenapa banyak sekali perawat yang menenuhi kamarnya?

"Mamski ada apa?" tanya Naima panik pada ibu mertuanya.

Nyonya Marlina tersenyum menenangkan, "tidak ada apa-apa meskipun Ken belum sadarkan diri tapi dokter mengatakan tiga sampai empat jam lagi Ken akan siuman. Dan mereka semua ingin menjenguk Ken karena mereka ikut sedih mendengar Ken di rawat."

Bidadari Salju [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang