22.Tekad

4.3K 386 8
                                    

Assalamualaikum, semuanyaa..
Ken & Naima Up lagi.
>•<
Happy reading...
°°°
Allah terima kasih engkau telah menunjukkan pada hamba, cara untuk menjadi istri sholeha impian suaminya.
❄❄❄

Lantunan ayat suci Al- Quran terdengar mengalun syahdu di ruangan ICU tempat Ken di rawat. Seorang wanita cantik di sampingnya senantiasa menemani Ken dengan sebuah mushaf Al- Qur’an di tangannya.

Sedetik pun Naima tak beranjak dari samping Ken, kecuali mengambil wudhu untuk menunaikan sholat lima waktu. Sebuah sajadah selalu tergelar di samping brankar yang di tempati Ken, di sepertuga malam ia menyempatkan waktu menunaikan sholat tahajud meminta keselamatan untuk suaminya.

Tubuhnya semakin kurus, beberapa hari ini nafsu makannya menghilang. Keluarganya yang datang menjenguk Ken sudah mengingatkannya untuk memerhatikan kesehatannya sendiri. Namun ia tidak menggubrisnya, fokusnya hanya pada kesembuhan Ken.

Tangan Naima tergerak menggulir layar ponselnya yang tengah memperlihatkan pesan-pesan yang pernah suaminya kirimkan padanya. Tanpa perasaan ia selalu menjawab singkat pesan-pesan itu, terkadang juga ia mengabaikan pesan dari suaminya begitu saja.

Mas Kenzi

[Nai, Mas nggak bisa pulang cepet malam ini. Padahal Mas pengen banget peluk kamu, coba aja kamu ada di sini pasti Mas nggak akan kesepian]

[Kamu udah makan malam? Sama apa? Makan yang banyak ya, Mas nggak mau kamu sakit. Maaf pulang telat lagi.]

[Nai, makan banyak kok]

[Nai, mau Mas beliin martabak telor nggak? Kata ayah, kamu suka banget sama martabak telor.]

[Boleh, Mas.]

[Kapan-kapan aku mau belajar masak martabak telor, ah! Siapa tahu kamu jadi klepek-klepek sama aku karena aku bisa masak makanan kesukaan kamu.]

[Nai, bagaimana harimu? Indah? Sekali-kali main ke kantor Mas dong. Temen-temen Mas aja istrinya suka main ke kantor, masa kamu nggak?]

[Istrinya temen Mas mau ngadain penganjian, kamu mau ikut nggak? Sekalian kalian kenalan siapa tahu cocok, syukur-syukur kalian bisa jadi temen. Soalnya Mas nggak pernah lihat kamu main ke rumah temen atau sebaliknya.]

[Maaf, kalo Mas menganggu kamu. Mas rindu ingin bertemu tapi kerjaan numpuk.]

[Nai, nanti malam kita kencan yuk! Biasanya kalo orang pacaran kan, ada masa kencanya.]

[Mas, selesain kerjaan aja dulu pekerjaan Mas.]

[Sayang, Mas tunggu ya di restoran Blue Ring, jam delapan malam.]

[Sayang, kamu di mana? Kenapa belum datang?]

[Nai, jangan buat Mas khawatir. Kamu di mana sekarang?]

[Nai, angkat telponya. Mas cemas banget ini...]

Segala perhatian dari Ken selalu tercurahkan untuknya tapi kenapa matanya terlaku tertutup untuk melihat semuanya. Di saat seperti ini malah ia baru menyadarinya dan menyesal telah menyia-nyiakan segala perhatian pria berhati malaikat seperti Ken.

Bidadari Salju [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang