11. Restu mertua

4.4K 475 12
                                    

Assalamualaikum, semuanyaaa...
Maaf, baru up.
>•<
Happy reading
°°°
Tidak akarn masuk surga, orang yang memutuskan tali silaturahmi.

(HR. Muslim)
❄❄❄

Ken telah memberitahukan kepada keluarga besarnya, bahwasanya lamarannya telah di terima dan keluarganya senang mendengar itu. Sebelum pernikahan di langsungkan Ken ingin mengenalkan Gibran pada kelurganya supaya mereka bisa akrab dengan calon anak tirinya yang menggemaskan itu.

Nyonya Marlina Dirgantara merasa lega karena dugaanya jika anaknya sudah tidak waras ternyata salah. Niatannya yang ingin membawa anaknya ke psikiater segera ia batalkan. Kini kebahagiaan tengah membuncah di dadanya, sebab sebentar lagi anaknya akan segera melepas masa lajangnya dengan menikahi seorang janda beranak satu dan ia sama sekali tidak mempermasalahkannya. Dengan kehadiran menantu dan cucu tirinya itu, suasanah rumah besar ini akan menjadi ramai oleh teriakan seorang bocah.

Terdengar bunyi klakson mobil membuat Nyonya Marlina Dirgantara bangkit dari duduknya, itu pasti calon menantunya. Pintu utama terbuka menampakkan tiga orang salah satu di antaranya adalah seorang bocah kecil yang memakai baju bergambar robot.

Mata Nyonya Marlina seketika berbinar melihat bocah kecil yang sangat menggemaskan itu, ia langsung mendekat ke arah mereka.

"Assalamualaikum!" ucap ketiganya berbarengan.

"Wa'alaikumssalam, kamu namanya siapa?" tanya Nyonya Marlina pada bocah kecil di hadapannya.

"Gibran. Ehmm…"  Gibran mendongak melihat ke arah Ken, ia bingung hendak memanggil ibu paruh baya di hadapannya dengan panggilan apa.

"Oma," ujar Ken, yang mengerti kebingungan Gibran.

Gibran mengangguk kemudian menoleh ke arah Nyonya Marlina lagi, "Gibran, Oma!" ujar Gibran, seraya mengulurkan tangannya.

Nyonya Marlina menyambut uluran tangan itu yang langsung di salimi oleh Gibran. Ia terharu melihat bocah kecil ini dan ia sangat bahagia karena sebentar lagi bocah ini akan menjadi cucunya.

"Boleh, Oma peluk Gibran?" tanya Nyonya Marlina.

Gibran menganguk senang, "boleh dong, Oma!"

Nyonya Marlina langsung memeluk Gibran, akhirnya ia punya cucu juga. Di ciuminya kedua pipi Gibran yang gembil itu, setelah kehadiran cucunya di rumah ini ia tidak akan kesepian lagi.

Naima yang sempat ketakutan jika Gibran tidak akan di terima oleh keluarga ini, akhirnya bisa bernapas lega setelah melihat calon ibu mertuanya yang menyukai kehadiran putranya.

Ken mencolek bahu ibunya yang masih asik berpelukan, Nyonya Marlina pun mendongak menatap anaknya dengan sebelah alis terangkat seolah bertanya ada apa?

"Tolong jagain calon cucu Mamski sebentar, ya. Soalnya Ken ada urusan sama Naima," ujar Ken meminta izin.

"Mau kemana?"

"Ken, mau menemui calon mertua. Buat minta restu!" 

Sejenak Naima terhenyak mendengar ucapan Ken, lalu terdiam pikirannya berputar tentang keluarga besarnya. Apakah mereka masih mau menerima ke datangannya?

"Ya udah, hati-hati di jalan!" pesan Nyonya Marlina, menatap putranya dan calon menantunya bergantian, "ayo, Gibran main sama Oma!" lanjut Nyonya Marlina sembari mengandeng Gibran.

Ken menoleh ke arah Naima yang sedari tadi hanya berdiam diri saja, dilihat dari raut wajahnya sepertinya wanita cantik yang ada di sampingnya ini tengah memikirkan sesuatu dalam benaknya.

Bidadari Salju [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang