12. Tujuh misi sukses jadi mantu

4.3K 473 10
                                    

Assalamualaikum, semuanya....
Ken & Naima come back
>•<
Happy reading....
°°°
Segala sesuatu yang di niatkan karena Allah azza wa jaalla, selalu berakhir dengan kebaikan.

❄❄❄

Ken sudah sudah berada di dalam rumah calon mertuanya, kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri menilik dimana keberadaan Pak Ahmad Reinhard. Tadi setelah ia sampai disini calon mertuanya itu hanya menyuruhnya duduk, lalu meninggalkannya pergi begitu saja.

Ken beranjak berdiri di saat yang bersamaan dengan itu Bi Surti datang membawa minuman, karena tak sengaja menyenggol Ken minuman itu tumpah.

"Astagfirullah! Maaf Den, maaf… Bibi nggak sengaja. Beneran--aduh ini bagaimana?" bingung Bi Surti, melihat baju Ken yang terkena noda.

"Tidak apa-apa, Bi. Ini cuma noda kopi setelah di cuci juga hilang." Ken mengusap-usap bekas tumpahan kopi di bajunya. Ia sama sekali tidak masalah dengan nodanya.

"Ada apa ini?" tanya Ahmad Reinhard ketika mendapati Ken yang tengah mengusap-usap bagian depan bajunya.

"Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja menumpahkan kopi ke baju Den Ken," terang Bi Surti, kepalanya menunduk tidak berani memandang majikannya secara langsung.

"Tidak apa-apa kok, Pak. Cuma noda kopi. Saya akan tetap memenuhi janji saya untuk menjalankan persyaratan dari Bapak."

"Yakin kamu? akan tetap menjalankannya hari ini? Kalo kamu ingin menundanya, saya tidak masalah dengan itu karna masih banyak hari lain."

"Niatan yang baik tidak usah di tunda-tunda, saya ingin itikad baik saya melamar putri Bapak kemarin segera mendapat restu. Jadi, lebih baik saya melaksanakan persyaratannya hari ini saja."

Ahmad Reinhard mengangguk, melihat kesungguhan Ken. "Baik. Kalau begitu, kamu ikut saya!"

Ken mengangguk lalu mengikuti langkah calon ayah mertuanya itu dari belakang.

Ahmad Reinhard menghentikan langkahnya di depat sebuah ruangan, lalu ia membalikkan tubuhnya menghadap Ken. 

"Kamu tunggu disini, saya mau mengambil sesuatu dulu di dalam," ucapnya, lalu masuk ke dalam ruangan itu.

"Baik, Pak!"

Tak lama kemudian Ahmad Reinhard keluar dengan sebuah kaos berwarna hitam di tangannya. 

"Ganti kaos kamu dengan ini," ujar Ahmad Reinhard, seraya mengulutkan kaos itu pada Ken.

Ken menerima kaos itu, lalu ia berpamitan untuk menganti bajunya terlebih dahulu di kamar mandi yang tadi sudah ia tanyakan pada calon ayah mertuanya itu.

Selepas kepergian Ken, Ahmad Reinhard mengeluarkan sebuah buku kecil beserta pulpennya, membuka salah satu halaman yang sudah di tandainya tadi malam. Kemudian mencentang salah satu nomer yang ada di sana. Setelah itu ia kembali menutup buku berisi tujuh misi rahasia yang akan ia pakai untuk menguji calon menantunya itu.

***

Naima tersenyum kikuk menanggapi permintaan calon ibu mertuanya yang sedari tadi sibuk memperlihatkan sebuah majalah berisi gaun dan segala pernak-pernik untuk pernikahannya itu.

"Iya, Bu. Terserah Ibu saja, Naima ngikut maunya Ibu," jawab Naima sekenanya.

"Manggilnya Mamski aja kayak Ken, kalo ibu itu kerasa tuanya. Tapi jangan semuanya ngikut Mamski, ini kan pernikahan kamu sama Ken."

Naima jadi bingung harus menanggapi bagaimana calon ibu mertuanya ini. Beliau tidak banyak menuntun dirinya untuk menjadi sempurna layaknya ibu-ibu mertua pada umumnya, jadi ia memilih manut-manut saja dengan segala hal yang di inginkan oleh calon ibu mertuanya ini.

Bidadari Salju [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang