Chapter 30

1.6K 112 16
                                    

Cowok berjaket denim bergambar serigala pada punggungnya turun dari motor begitu sampai di tempat tujuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cowok berjaket denim bergambar serigala pada punggungnya turun dari motor begitu sampai di tempat tujuannya. Rumah Meisya. Gazka melihat cewek itu sedang duduk di halaman rumah sendirian. Padahal langit sudah gelap di tambah angin bertiup kencang. Berdecak, Gazka segera menghampiri cewek itu

"kenapa disini? Dingin tau di luar, lo bisa sakit" ujar Gazka hendak membuka jaketnya namun di tahan oleh Meisya

"aku ngga papa kok. Kamu duduk dulu sini" 

Cowok itu duduk di depan Meisya "lo nyariin gue tadi?" tanya Gazka 

Meisya mengangguk "kenapa? Ada yang gangguin lo lagi?" tanya cowok itu lagi. Kali ini dengan nada cemas

"kamu. Kamu yang gangguin aku" 

Raut wajah cowok itu menggambarkan kebingungan jelas disana, kedua alis tebalnya menyatu. Kemudian tanpa membalas Gazka menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan dia tidak salah dengar 

"aku mau mastiin sesuatu dari kamu. Jawab jujur karena ini tentang kamu, cuma kamu yang tau" Meisya semakin membuat Gazka kebingungan. Dia sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan cewek itu 

"aku nyakitin kamu? Serius aku tanya, aku nyakitin kamu?" 

"what are you talking about?

"jawab jujur Gazka biar aku tau kalo ternyata selama ini aku udah banyak nyusahin kamu" cewek itu merundukkan kepalanya dalam

"liat gue Sya" Gazka memaksa cewek itu agar mendongak menatapnya. Tatapan yang tidak biasa dari Meisya membuat Gazka tidak bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi pada cewek itu. Yang pasti dia tidak suka dengan tatapan itu "bicara yang jelas. Jangan bikin gue bingung"

"aku ngga tau kamu kurangnya apa Gazka. Aku juga ngga ngerti sama perasaan aku sendiri. Makin kesini makin aku ngerasa kalo kita emang sebatas temen doang. Dan aku baru tau kalo selama ini ternyata aku nyakitin kamu. Kenapa ngga bilang? Kenapa kamu ngga marah-marah ke aku tentang itu?"

"karena gue ngga punya hak. Marah juga ngga akan ngerubah apapun"

"i'm confused what to do. Aku ngga mau kamu pergi dari aku tapi di satu sisi kamu bikin aku bingung. Sebenarnya yang aku cinta itu kamu atau Edgar?" mata indah milik cewek itu berkaca-kaca

"Meisya" Gazka kehabisan kata-kata. Pil pahit baru saja dia telan bulat-bulat. Pahitnya menjalar ke seluruh tubuhnya

"aku ngga bisa ngelak kalo aku masih sayang sama Edgar sebenernya dan aku ngga tau gimana perasaan aku buat kamu. Maaf Gazka"







●●●








Tok tok tok

Depan pintu besar itu terdapat Gazka yang menunggu dengan sabar si pemilik rumah agar keluar. Sudah ketukan ke tiga kalinya dan orang dalam rumah tak kunjung membukakannya pintu

ANOMALYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang