Chapter 55

1.4K 100 22
                                    

Malam sabtu di lapangan utama Sma Verdant

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam sabtu di lapangan utama Sma Verdant. Osis mengadakan festival fashion sebagai penggalangan dana untuk disumbangkan ke panti. Salah satu sponsor besar adalah Papi Illian. Seluruh kelas 12 diminta untuk jadi panitia dan osis sebagai pemandu acara. Dan Betrova kebagian tugas menjadi security dadakan. Karena kata ketua osis badan mereka gede-gede serem bikin orang takut. 

Tapi bukannya menjalankan tugasnya, Betrova malah menikmati jalannya acara. Malah mereka berdiri palin depan. Paling heboh, paling berisik dan juga paling dominan suaranya. 

Teriakan heboh para cowok-cowok di bawah panggung terdengar meriah ketika Galexya keluar dari balik tirai besar. Dia salah satu yang tampil sebagai model. Melakukan catwalk di atas panggung dengan baju bertema kesenian. Begitu dia berdiri di ujung panggung, Galexya memamerkan senyum cantiknya. Membuat cowok-cowok kembali heboh.

"HEH HEH! JAGA MATA LO, PAWANGNYA DI SINI NIH!" teriak Illian menegur yang terdengar memuji kecantikan Galexya. 

"HADUH HADUH, PACAR SIAPA SIH CANTIK BANGET!" 

"ETDAH MALU-MALU KUCING SI DAVI!" 

Tawa mereka pecah melihat Davi yang tersenyum malu-malu saat tidak sengaja bertemu pandang dengan Galexya. 

"Heh, kalian pada ngapain di depan? Harusnya di belakang, kalian kan bagian keamanan!" Wakil ketua osis tiba-tiba datang sambil berkacak pinggang memarahi mereka. 

"Mau nonton juga lah." Putra menyahut. "Lo sendiri ngapain di sini, bukannya ngurusin loket" lanjutnya sewot.

Wakil ketua osis itu menggeram kesal, "Sana ke belakang cepetan! Lagi rusuh tuh." perintahnya mengundang tatapan heran dari Betrova. 

"Dih, emang lo siapa suruh-suruh. Like a boss banget dah!" decak Willy. 

"Gue wakil ketua osis, tau!" geramnya menahan kesal. Saking emosinya sampai kertas dalam genggamannya koyak. "Bisa ngga sih nurut aja kalo di suruh? Tuh, di belakang lagi pada rusuh." sergah waketu itu. 

Sayangnya ucapan itu hanya seperti angin lalu bagi mereka. Tidak dipedulikan. 

"Kita juga pengen nonton kali. Enak aja main suruh-suruh kita jadi security, cih!" Illian berdecih.

Baru saja wakil ketua itu hendak memprotes lagi, namun mulutnya langsung terkatup kembali melihat Gazka berdecak. Dia merunduk, takut. "Lo ngga liat temen-temen gue lagi seru nonton?" tuturnya sedikit sinis. 

"Ya, tapi kan kalian udah di tugasin jadi bagian keamanan." 

"Ngga! Masih banyak yang lain. Cowok bukan cuma kami doang kali." tukas Gazka.

"Udah sana cari yang lain aja!" cowok itu mengusirnya dengan kejam. Wakil ketua osis akhirnya hanya bisa pasrah kemudian pergi dari sana dengan wajah menahan tangis. 

Kalau sudah Gazka yang angkat bicara, memang siapa yang berani membantah ataupun melawan? Orang-orang juga sudah tau watak cowok itu. Jadi lebih baik cari aman saja. 



















ANOMALYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang