Chapter 16

1.4K 115 3
                                    

Miss Ros memijat kepalanya pusing setelah memarahi Aleena panjang x lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miss Ros memijat kepalanya pusing setelah memarahi Aleena panjang x lebar. Telah banyak kata mutiara dia keluarkan, Aleena tetap Aleena yang menjawabnya asal ceplos saja. Apapun yang ingin dia keluarkan, maka akan dikeluarkan saat itu juga. Tidak peduli masuk akal atau tidak yang penting dia menjawab. Tidak diam saja.

"Kamu kapan berubahnya Aleena? Mau jadi apa nanti kalau kamu begini terus? Berantem terus, bolos terus, bikin masalah terus. Kamu ini perempuan, harus terlihat anggun." Miss Ros kembali menceramahi Aleena, "itu juga rok kamu. Kenapa pendek banget? Baju kamu juga kekecilan. Kamu itu mau ke sekolah, bukan ke diskotik."

"Kapan kamu mau menghilangkan sifat buruk kamu itu? Jadi perempuan baik-baik itu ngga merugikan kamu Aleena."

"Lah mana saya tau, saya kan ikan."

"Aleena! Jawab yang benar."

"Iya Miss, maaf." Aleena merunduk pura-pura menyesal.

"Pokoknya besok saya ngga mau lagi lihat kamu pakai baju itu. Ngga ada bolos ataupun bikin masalah."

Aleena mengangguk dengan semangat 45, "janji! Seriusan deh!"

"Ngga perlu janji kalau akhirnya di ingkar juga. Janji itu sifatnya sakral, ngga boleh sembarangan umbar-umbar janji," nada bicara Miss Ros berubah lembut keibuan.

Ini yang Aleena sukai dari guru itu. Miss Ros memang selalu memarahi Aleena. Tapi Miss Ros juga memperlakukan Aleena seperti anak gadisnya. Meskipun Aleena bandel susah dibilangin, tapi Miss Ros tidak pernah bermain tangan ataupun kasar. Kalau bukan karena Miss Ros yang melindunginya, mungkin dia sudah tidak bersekolah di Verdant. Sudah jauh jauh hari dia kena DO kalau bukan Miss Ros.

"Yaudah deh ngga jadi janjinya. Takut ingkar. Nanti dosa."

Miss Ros mengeluarkan amplop dari dalam laci. Memberikan pada Aleena, "itu undangan dari kepala sekolah. Dia mau kamu tampil dalam acara Verdant. Masih ada waktu untuk latihan."

"Acara Verdant? Dalam rangka apa, Miss?"

"Anniversary Verdant. Pakai baju jangan yang kekurangan bahan. Banyak alumni loh yang dateng."

Aleena menerima amplopnya dengan senang hati. Dia sudah beberapa kali tampil bermain biola di acara Verdant. Tapi baru kali ini kepala sekolah langsung yang memintanya untuk tampil. Senang? Tentu saja. Dia akan memperlihatkan penampilan terbaiknya. Untuk membuat orang-orang terkesan, terutama orang yang bernama Gazka Devian Bagaskara.

Aleena meninggalkan meja Miss Ros dengan wajah kembali biasa biasa saja. Terlihat galak apalagi alis Aleena sedikit menukik. Saat sudah berada diluar ruang guru, Aleena berpapasan dengan Indah. Kalian ingat Indah? Cewek terpintar di Verdant. Awalnya Aleena hanya ingin melewatinya begitu saja. Namun telinganya mendengar komentar Indah terhadapnya membuat Aleena berbalik dengan wajah sinis.

"Cewek kayak gini yang mau jadi pacar Gazka? Pinter juga ngga."

"Itu strategi biar Gazka yang ngajarin gue nanti. Iri kan lo ngga bisa gitu?"

ANOMALYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang