Chapter 21

1.4K 110 5
                                    

Aleena berdiri gelisah di belakang panggung menunggu mc memanggil namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aleena berdiri gelisah di belakang panggung menunggu mc memanggil namanya. Tubuhnya tiba-tiba dilanda kecemasan dan gugup hebat. Padahal Aleena tidak demam panggung. Atau mungkin karena dia terlalu ingin menunjukkan yang terbaik sampai dia takut sendiri seperti ini.

Aleena mengintip dari balik tirai besar. Ada banyak orang yang hadir. Orang-orang penting Verdant dan murid-murid nya sendiri. Tubuhnya seketika membeku ketika menangkap sosok Jovanka yang duduk di barisan depan sambil bertepuk tangan. Kenapa harus ada dia? Aleena tambah gugup dibuatnya.

Perempuan itu meremas biola yang di genggamnya. Dia takut membuat kesalahan yang akan mempermalukannya nanti. Kakinya gemetar. Dihadapan Jovanka, dia bisa membuktikannya. Dia bisa membuktikan kelebihan yang dia miliki. 

Lo bisa Aleena. Lo bisa!!!

Beberapa kali Aleena mengucapkan kalimat itu dalam hati. Untuk menyemangati dirinya sendiri. Juga mencoba mengurangi kegugupannya dengan mengambil napas panjang lalu menghembuskannya perlahan.

"Lo gugup?" tanya Davi. Setelah Aleena cowok itu juga akan naik ke atas sana. Bersama gitar kesayangannya. 

"Relaks Na relaks. Jangan gugup gitu. Biasa aja elah." Davi yang memang sudah biasa menjadi pusat perhatian di atas panggung terlihat biasa saja. Bahkan tadi Aleena lihat cowok itu sempat merokok. Nyantuy. 

"Baru tau lo bisa gugup juga."

"Gue masih manusia astaga. Istighfar lo, Vi, kalo sampe ngira gue alien." 

"Ya makanya biasa aja dong. Santuy aja kayak di pantai."

"Ini juga udah relaks, Vi. Lo sih gampang udah biasa tampil nyanyi gini." Sekali lagi Aleena membuang napas. Mengobrol dengan Davi mengurangi sedikit rasa takutnya, "Gazka ada kan?" tanya Aleena.

"Pasti dong. Sesuai permintaan lo, gue maksa dia kesini." Davi menyengir mengacungkan dua jempolnya untuk Aleena.

"Gazka sama anak-anak Betrova lainnya udah didepan. Ada bang Aleen juga. Pokoknya jangan sampai lo kecewain gue. Gue ngga mau usaha gue sia-sia narik Gazka ke sini. Sampe hampir dijadiin samsak gue, Na."

Aleena tertawa pelan menanggapinya. Setidaknya Davi bisa membantu Aleena mengurangi rasa gugup dan tidak percaya dirinya.

"Lo pasti bisa, Na. Gue percaya habis ini Gazka pasti terpesona liat lo."

"Itu mah harus! Pokoknya temen lo itu harus terpesona sama gue."

"Nah gitu dong percaya diri." Davi tersenyum sampai kedua matanya menyipit.

"Baik banget sih, Vi. Pantesan Galexya ngga nyerah kejernya."

"Aleena Queensha Jovanka."

Suara mc memanggil nama Aleena untuk segera keluar menampilkan bakatnya. Aleena mengambil napas panjang.

"Nah tuh udah dipanggil sana-sana pergi."

ANOMALYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang