Chapter 44

1.2K 104 30
                                    

Aleena: Gazka dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aleena: Gazka dimana?

Satu menit, dua menit, hingga satu episode drama Aleena selesaikan pesan itu belum juga mendapat balasan. Aleena mendengus kesal menatap serius layar ponselnya. Perbedaan waktu dia mengirim chat dan cowok itu off hanya semenit

Aleena: Gazkaaa
Aleena: Gazka dimana?
Aleena: ih kok ga bales padahal online
Aleena: bales chat aja males gimana mau bales perasaan kalo gitu

Gazka: gue di markas
Gazka: kenapa Aleena?

Aleena: besok latihan lagi ga?

Gazka: ga dulu, ada urusan besok

Aleena: oh ok
Aleena: disana ada faris sama illian?

Gazka: ada

Aleena: oh

Dan selesai. Chat pun berakhir seperti itu. Aleena mendesah malas. Memutar otaknya mencari pembahasan apapun yang bisa menahan cowok itu tetap stay membalas pesannya

Gazka: sendirian?

Aleena: iyaaa
Aleena: Gazka sibuk ya?

Gazka: iya

Aleena: sibuk apa?

Lagi. Percakapan lagi-lagi selesai dengan singkat, padat dan hanya dibaca. Ternyata mendekati cowok kulkas 100 pintu rasanya seperti naik rollercoaster. Kadang diatas karena kesenengan, kadang juga dijatuhin sejatuh jatuhnya. Lucunya cinta bertepuk sebelah tangan

Ketimbang memikirkan Gazka yang mungkin asik bersama temannya di markas Betrova, Aleena memilih bangkit mengambil sebuah gitar di sudut ruangan kamarnya. Dia tersenyum simpul menatap gitar itu. Ada sebuah cerita lucu dibalik gitar usang yang baru Aleena temukan beberapa hari yang lalu. Benar-benar lucu sampai membekas diingatannya, bahkan kalau mengingatnya lagi Aleena terkadang tertawa sendiri. Pasti masa kecilnya tidak akan semenyenangkan ini kalau tanpa Illian dan Faris

Astaga...Aleena baru menyadari kalau dua cowok tengil itu sangat berarti dalam hidupnya. Mereka menyebalkan tapi Aleena suka bermain bersama mereka. Dari hal lain yang membuat Aleena merasa hidupnya monoton, ada Illian dan Faris yang berusaha keras mengubahnya menjadi kenangan tidak pernah terlupakan bagi Aleena

Aleena membawa gitar tersebut keluar balkon. Menatap indanya langit malam dihiasi bulan dan bintang. Menghirup udara malam yang sejuk ini terasa lega bagi Aleena. Aleena berharap dia bisa terus menikmati hal hal indah seperti ini, dalam waktu yang lama. Juga berharap dia bisa menikmatinya bersama seseorang

Setelah memetik asal gitar beberapa kali, Aleena mulai memasukkan kunci lagu yang menurutnya cocok untuk malam ini. Suara indah ditambah petikan gitar dari cewek itu, terdengar mengalun indah dari atas balkon rumah Jovanka

ANOMALYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang