🌈 20 🌈

161 16 7
                                    

Cinta itu sudah ada di hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta itu sudah ada di hati. Keinginan untuk memiliki itu adalah sulit, karena mencintai tidak harus memiliki.

🌈🌈🌈

Malam ini Qiana bersama Assyfa sedang jalan-jalan menaiki mobil milik papanya. Mereka berdua jalan-jalan, karena Assyfa ingin tahu keindahan kota Seoul. Yang banyak artis Korea yang tampan-tampan dan cantik. Bahkan penggemar mereka sangat banyak sekali.

Assyfa begitu bahagia, bahkan kadang teriak melihat artis yang dia kenal terlihat langsung dimatanya. Bahkan Assyfa meminta untuk berhenti, tetapi tidak boleh oleh Qiana.

"Kakak ngga pernah loh kita ada kesempatan buat lihat mereka dengan dekat."

"Apa manfaatnya bisa deket sama mereka?"

Assyfa menundukkan kepalanya, sembari memainkan jari-jarinya. Qiana hanya tersenyum saja melihat sang adik yang diam, dan ada perasaan tidak tega yang sudah bertanya seperti tadi.

"Maafkan kakak ya."

Assyfa menggelengkan kepala sembari menatap Qiana, "Tidak kakak."

Qiana menghentikan mobilnya di suatu restoran, "Kakak lapar." Ucap Qiana cengingiran, sehingga Assyfa jadi tertawa melihat kakaknya.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah makan. Assyfa baru teringat dengan perkataan Umar. Dan harus dia kasih tahu kakaknya, agar Qiana tidak terkejut jika Umar datang nanti.

"Oh ya kak, kak Umar kemarin-kemarin bilang ke Syfa sama mama. Mau ke Korea juga, bahkan kak Umar meminta alamat lengkap rumah kita."

Ada apa Umar mau datang kesini? Batin Qiana.

"Kakak mau bayar ini dulu ya."

Assyfa mengangguk saja. Kerena Assyfa sedari kemarin memikirkan, kenapa Umar mau datang ke Korea. Padahal dia sibuk bekerja.

Setelah membayar, Qiana dan Assyfa melanjutkan jalan lagi. Mereka jalan-jalan sampai Assyfa puas dan ketiduran di mobil.

Hingga sesampainya mereka di rumah. Qiana membangunkan Assyfa dengan pelan sampai Assyfa terbangun dan masuk. Yang ternyata keadaan rumah sepi, karena kedua orang tua Assyfa dan Qiana belum pulang juga.

Assyfa dan Qiana masuk ke kamar, sebelum tidur mereka tidak lupa dengan kebiasaan baik mereka. Setelah itu Assyfa tidur terlelap, sedangkan Assyfa membaca buku, sembari memikirkan Umar yang mau datang ke Korea.

Bidadari Berwajah DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang