🌈 16 🌈

139 16 10
                                    

Doakan mereka walaupun mereka menyakiti kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doakan mereka walaupun mereka menyakiti kita. Jangan ikut mengeluarkan kata-kata yang tidak sesuai.

🌈🌈🌈

Keesokan harinya Qiana yang sedang duduk sendirian di kelas. Yang langsung didatangi oleh beberapa perempuan yang kemarin mengelilingi mobilnya. Qiana sangat terkejut, dan entah ada apa mereka mendatanginya seperti ini.

"Qiana maafkan kita." Ucap salah satu dari mereka.

Qiana mengerutkan dahi, karena mereka tidak ada salah dengan Qiana. Itu yang Qiana pikirkan, tapi malah mereka meminta maaf kedirinya.

Tiba-tiba saja kakak tingkat itu masuk ke kelas Qiana sembari tersenyum ke Qiana dan beberapa perempuan yang berada di depan Qiana juga ikut tersenyum.

"Mereka minta maaf ke kamu dek, karena mereka membuat rencana untuk menyakiti kamu."

Astaghfirullah batin Qiana.

Tapi setelah itu Qiana tersenyum ke mereka semua walaupun tertutup cadar, tapi mereka tahu kalo Qiana tersenyum. Karena terlihat mata Qiana yang sedikit menyipit.

"Saya salah apa sampai saya harus kalian sakiti?" Tanya Qiana lembut.

"Sudah lah jangan di bahas lagi, kita minta maaf. Maafkan kita ya Qiana."

Qiana tersenyum, "Saya memaafkan kalian."

"Terimakasih Qiana, kalo begitu kita permisi pergi dulu, assalamu'alaikum." Ucapnya langsung kabur meninggalkan Qiana dan kakak tingkatnya.

"Qiana, selagi masih ada kakak. Kakak akan menjaga kamu dari orang yang jahat ke kamu."

Qiana tersenyum, "Tidak perlu kakak, sudah ada Allah yang melindungi hambanya."

Qiana bukannya tidak percaya atau bukan maksud untuk menolak. Karena dirinya sudah sangat percaya sekali dengan yang maha kuasa, yang tidak mengecewakan hambanya.

Karena dia tahu, skenario Allah itu lebih indah. Dan perlindungan Allah itu lebih kuat. Qiana tidak mau orang lain melindunginya, karena itu akan terkena imbasnya juga.

"Perkenalkan nama kak, Fitri Nisa yang bisa di panggil apa saja. Huft, selama ini kita belum kenalan." Fitri menjulurkan tangannya di depan Qiana, dengan senang hati Qiana menerima uluran tangan Fitri.

"Nama saya Qiana Nadhifa, kak."

"Salam kenal Qiana." Ucapnya melepaskan tangan sembari tersenyum.

Bidadari Berwajah DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang