🌈 14 🌈

187 22 11
                                    

Hidup di dunia ini tidak berjalan mulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup di dunia ini tidak berjalan mulus. Ada semua masalah yang akan di lewati. Tapi masalah itu akan berakhir. Jangan mudah mengeluh, tapi banyak-banyak berdoa agar masalah yang di hadapi itu. Bisa jadi pelajaran dan motivasi pada diri. Jadi jangan lupa bersyukur.


🌈🌈🌈

Beberapa bulan kemudian..
Qiana dan Assyfa sedang menjalankan pendidikan mereka. Qiana kuliah di universitas yang ada di Yogyakarta, Assyfa sekolah di SMA yang ada di Yogyakarta juga.

Saat ini Qiana berada di kelasnya sendirian saja. Karena yang lain masih belum datang.

Perbedaan sifat dan sikap orang yang ada di kuliah dengan sekolah yang pernah Qiana tempati untuk mencari ilmu sama saja sikap dan sifatnya.

Karena hampir semua orang yang ada di kuliah ini tidak mau berteman dengan Qiana. Hanya karena dengan wajah palsu Qiana yang menampilkan rupa yang tidak banyak orang menyukainya.

Sebenarnya disaat sedang menjalankan ospek, Qiana selalu memakai masker. Untuk menutupi wajahnya yang cantik itu. Tapi karena ada kakak tingkat yang benar-benar jahat, menarik paksa masker yang melekat apik di wajah Qiana. Hingga masker itu sampai tersibak, dan menampilkan wajah cantik Qiana.

Tapi dalam persekian detik, Qiana menutup wajah cantiknya itu dengan kedua tangannya, agar orang lain tidak melihatnya.

Sedangkan kakak tingkat yang tadinya melepas masker Qiana, malah membantu Qiana menutupi wajahnya. Jujur saja kakak tingkatnya ini merasa bersalah dan malu sekali, dengan perbuatan jahatnya. Kakak tingkat ini mengajak Qiana didekat pohon.

Semua orang yang melihat Qiana tidak bisa lihat. Saat dirinya di tutup oleh tubuh yang setara tingginya dengan Qiana.

Tangan yang ada di wajah tidak lepas untuk menutupi wajahnya. Sedangkan Kakak tingkat itu, mencari masker yang biasa di bawa. Tapi tidak ada di tas yang berukuran kecil itu.

"Dek maafkan kakak ya."

"Tidak apa-apa kak."

"Oh ya kamu bawa masker yang lainnya?"

Qiana mengangguk saja sebagai jawaban, kakak tingkat itu mencari tumpukan tas yang ada di atas rumput.

"Tas kamu berwarna apa dek? Nanti kak ambilkan."

"Warna hijau kak."

Kaka tingkat itu langsung mengambil cepat tas yang ada di atas rumput, lalu memberikannya ke Qiana.

Bidadari Berwajah DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang