bidadari berwajah dua.
bukan berarti dia memiliki sifat yang baik didepan orang dan jahat di belakang orang. tapi dia memang memiliki dua wajah yang dia simpan wajah cantiknya dan ia tampilkan menjadi wajah yang sangat jelek sekali.
•
•
•
yang pena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta itu tidak boleh egois, tidak boleh obsesi. Cinta tidak bisa menerima kelebihan saja, tapi menerima kekurangan juga. Karena cinta itu harus dijalani dengan indah, agar hubungan tetap awet.
•
•
•
•
•
🌈🌈🌈
Dua hari lagi adalah hari pernikahan Umar dan Qiana. Tapi keadaan Umar masih belum membaik, bahkan berdiripun masih lemas. Keadaan rumah Shaka tempat dimana Keluarga Nadhif tinggal, dan rumah milik Umar sudah ramai untuk mempersiapkan pernikahan.
Saat ini Qiana sedang menyuapi Umar makan, dengan kepala yang menunduk. Sedangkan Umar tidak berhenti menatap wajah Qiana. Beberapa menit kemudian, Umar selesai makan.
"Aku mau hafalan dulu, kalo ada perlu panggil saja. Aku duduk didekat jendela." Ucap Qiana melirik Umar sekilas.
"Iya, aku mau tidur dulu."
Qiana menganggukkan kepala saja, dan duduk didekat jendela. Sedangkan Umar tersenyum sembari melihat Qiana yang fokus dengan hafalannya. Lalu ngantuk pun menghampiri Umar, sehingga Umar tidur.
Satu jam sudah Qiana hafalan, kini Qiana tersenyum kala melihat wajah Umar yang tidur. Qiana membenarkan selimut yang ada ditubuh Umar, lalu Qiana kembali duduk lagi didekat jendela dengan ponselnya.
Qiana mencari nama Irene di ponselnya. Lalu menelpon Irene, yang tidak lama telpon pun diterima oleh Irene.
📱
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam Qiana, ada apa?"
"Sekarang kamu ada dimana? Disini aku tidak bisa selalu bersama Umar disatu ruangan yang bukan mahram ku. Aku ingin kamu kesini bersama Jhoni."
"Maaf Qiana, disini aku sama Syfa sibuk. Bahkan aku kasian liat mama yang sibuk sekali. Walaupun disini banyak tetangga yang bantu."
Qiana tersenyum mengetahui keadaan rumah yang sedang sibuk untuk menyiapkan acara pernikahannya nanti. Bahkan Qiana sangat tidak menyangka, menikah dengan orang yang sama-sama saling mencintai.
"Hmm ya udah deh ngga apa-apa."
"Nanti malam deh janji aku ke rumah sakit sama jhoni."
