GALANG-34

314 24 8
                                    

Putri dan teman temannya mencari keberadaan Fisya yang tiba-tiba saja menghilang. "Duh kenapa sih ni anak? Pergi ga bilang, di telfon juga ga diangkat." Gerutu Tyana.

"Fisya?" Kedua orang yang sedang berpelukan itu terkejut segera melepaskan pelukan nya dan mengusap air matanya . Tyana jalan perlahan mendekati mereka berdua.

"Fisya ayo pulang anak-anak cariin lo." Tyana menarik lengan Fisya.

Tapi tangan Devan menahannya. "Fisya akan pulang bersama saya." Ucapnya formal.

"Maaf anda siapa? Biarkan dia pulang dengan saya." Ternyata Tyana tidak mengenali Devan sama sekali.

"Saya calon suaminya, jadi bisa anda leoaskan tangannya? Dan biarkan dia pulang bersama saya?"

"Tunggu, sepertinya saya mengenal anda.wajah anda tidak asing, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Emm Tya, gue pulang dulu. Besok gue ceritain ke lo okey?" Ujar Fisya.

Tyana memandangi mereka bingung dan melepaskan cekalnya pada lengan Fisya, dan pergi meninggalkan mereka berdua. Segera Devan narik lengan Fisya menuju mobilnya.

::

Usai dari acara tadi Putri langsung membersihkan tubuhnya lalu beranjak tidur karna besok harus pagi untuk mempersiapkan pesanan customernya. Sebelum tidur ia memainkan ponselnya scroll scroll apk instagram.

Tiba-tiba saja Putri memikirkan pria yang pernah ia dilihat, pria itu sangat mirip seperti Devan, tapi tidak mungkin Devan sudah meninggal lima tahun silam. Putri benar-benar merindukan Devan saat ini.

"Gimana kabar lo Van baik kan? Gue kangen banget sama lo, gue maunya lo masih disini temenin gue tapi itu semua mustahil. Tuhan lebih sayang sama lo sampe dia ambil lo duluan dan sekarang gue sendirian Van." Putri menatap foto mereka berdua saat masih duduk dibangku smp.

"Gue kangeeeeeen banget sama lo Van. Maafin gue ya Van pernah benci sama lo. Maaf Van.. Maaf.." Sadar atau tidak bulir bening keluar perlahan membasahi pipi miliknya sampai dia terlelap memeluk erat fotonya bersama Devan.

::

Kedua pemuda kini sedang disibukan dengan kegiatan nya sendiri-sendiri, yang satu sedang menata isi koper dan satu lagi asik memainkan ponselnya tanpa menghiraukan sekitar nya.

"Gi.."

"Gikk.."

"Irgi!!"

Brukk..

"Wohh gila lo?! Sakit sat lo lempar pakek ginian!!"

"Ya lo sih dipanggil daritadi juga kaga denger, nah pas banget ada itu buat gue lemparin."

"Mau apalagi sih lo? Bentaran deh gue mau istirahat bentaaar aja."

"Gue laper, lo mau ikut apa kaga?"

"Yeee jangan ditanya lah dongo, jelas ikut nya."

"Buruan lo jangan lelet."

::

Seperti ada yang mengganggu tidurnya Putri bangun dan melihat pelaku, bukannya marah ia malah tersenyum memeluk sang pelaku. Bagaimana tidak bayi laki-laki ini sangat menggemaskan.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang