GALANG-29

275 20 0
                                    

Putri berjalan menyusuri koridor sekolah yang cukup ramai oleh para siswa. Hari ini tidak ada pelajar hanya kegiatan class meeting sampai hari rabu lalu semua para murid diliburkan selama 3 minggu dan memulai kelas baru.

"Put lo udah siapkan nyanyi solo?" Tanya Argina menyambut Putri saat sudah didalam kelas.

"Udah kok tenang aja."

"Okedeh semoga menang kelas kita." Ujar Argina.

"Ohya kalo tim dance mau bawain lagunya siapa?" Tanya Putri.

"Kita pakek lagu nya ITZY yang not shy itu."

"Bagus juga, kan lo juga ga punya malu." Timpal Putri sembari tertawa.

Satu persatu semua anak berkumpul di indoor yang sudah siapkan panggung oleh anggota osis. Para peserta lomba dipinta untuk bersiap di Backstage. Kemudian acara dimulai dengan sambutan pidato dari bapak kepala sekolah. Lalu disambung dengan guru penangung jawab acara.

"Haloo semua.. Gimana kabar setalah disibukan sama ujian? Pasti pusing kan ya. Nah sekarang mending kita dengerin aja para kontestan penyanyi solo kita. Siapa tau pusingnya kalian pada ilang. Mau ga?!" Tanya mc

"Mau!!!" Para penonton menjawab dengan meriah.

"Oke-oke langsung aja ya kita panggil peserta pertama kita Ayla Putri dari 10 IPS 4." Para penonton seketika heboh dan bertepuk tangan meriah.

Putri menaiki panggung perlakan dengan membawa gitar ditangan kanannya. Lalu anggota osis menyiapkan kursi dan menyangga mic.

Setelah duduk Putri tersenyum manis kepada para penonton membuat penonton berjenis pria berteriak melting.

Alfan bersyukur adiknya sudah tidak lagi mengungkit masalah di villa waktu itu. Ia ikut tersenyum memandangi wajah Putri.

Putri menarik nafas lalu menghembuskan nya agar sedikit relaks. Setelah itu ia mulai memetik senar dengan perlahan dan menyanyikan lagunya.

Ku bertemu cintaku, lalu berpisah.
Hari-hari kulalui dengan tawa dan tangis.
Masa itu, saat-saat itu begitu indah namun menyakitkan.

Saat ia menyanyikan setiap bait, Putri memejamkan matanya. Dengan suara merdunya semua penonton mulai terbawa perasaan.

Puisi tanpa romansa, bagai tubuh tanpa jiwa.
Mengharapkan balasan yang tak jelas.
Ku hindari rasa sakit, namun aku menemukan rasa sakit yang lain.
Tak bisakah aku menemukan kebahagian yang ada disisiku?
Kau tak akan tau hancurya aku melepaskanmu.
Bagkan saat ini pun aku kehilangan beberapa hal.

Ku bertemu cintaku lalu berpisah
Hari-hari kulalui dengan tawa dan tangis.
Masa itu, saat-saat itu begitu indah namun menyakitkan.

Alfan yang sedari tadi memperhatikan Putri yang mulai mengeluarkan air matanya. Hati Alfan seakan menyesal dan mengeratkan rahangnya dan tangannya mengepal kuat.

Sedangkan Dirgi mulai merekam Putri untuk dikirim kan kepada Galang. Menurut Dirgi Galang harus tau kalau Putri tidak sepenuhnya marah pada Galang. Buktinya Putri meresapi lagu yang dibawanya dan sadar atau tidak sadar gadis itu menangis dalam diam.

Waktu terus berputar dan tiba pada saat ini.
Saat-saat ini punakan menjadi sebuah kenangan.
Kini aku takut untuk memulai lagi.
Jika seandainya harus ku hadapi lagi perpisahan yang menyakitkan

Waktu tak akan menunggu dengan sedih.
Hari ini pun akan menjadi kemarin.
Sangat berat untuk aku memulainya kembali, karena pasti akan berakhir lagi.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang