Pagi ini adalah pagi dimana Putri akan kembali lagi bersekolah setelah ia mengalamai kecelakaan. Dan untuk kakinya, ia sedang melakukan terapi agar bisa berjalan seperti dulu.
"Putri biar berangkat sama Alfan aja ya bun, soalnya Aldy harus berangkat pagi." Jelas Aldyan.
"Yaudah kalo gitu biar Alfan yang pake mobilnya kamu lake motor aja ya?" Aldyan mengangguki perintah Rina.
Tak jauh dari situ ada Alfan yang sedang menggendong Putri turun dan membawa dua tas dibahu yang sama.
Mungkin itu terlihat merepotkan tapi menurut Alfan itu tidak apa, demi Putri adik tersayang nya akan dia lakukan.
Saat Rina melihat Alfan agak kesusahan membawa dua tas sekaligus, ia berlari untuk membantu membawa tas mereka.
"Kenapa ga manggil bunda aja tadi buat bawain tasnya."
"Kirain tadi bunda lagi siapin sarapan didapur."
Alfan mendudukan Putri di kursi meja makan.
"Maaf ya bang Alfan Putri jadi ngerepotin."
"Udah biasa." Jawab Alfan sembari mencubit hidung Putri dan digoyangkan ke kanan dan kiri.
"Aaww.. Sakit bangg. Bundaaa bang Alfan nih." Adunya.
"Tukang ngadu." Bisiknya lalu pergi darisana sambil terkekeh.
Kini mereka berdua sudah sampai diparkiran sekolah. Alfan membuka bagasi untuk mengambil kursi roda lalu memindahkan Putri.
Begitu banyak pasang mata yang memperhatikan Putri yang sedang menunduk. Setelah sampai di kelas Putri Alfan memindahkan kursi yang seharusnya diduduki adiknya sedangkan Putri sekarang memakai kursi roda.
Teman-teman Putri pun tidak berani menanyakan apa apa. Alfan membenarkan posisi duduknya lalu berjongkok agar bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Nanti kalo mau apa-apa bilang aja sama temen-temen kamu, nanti bang Alfan jam istirahat kesini lagi."
"Iya, udah gapapa bang Alfan manti gausah kesini kan ada temen-temen Putri jadi gausah kesini ya?" Rayu Putri yang diangguki Alfan dan tangannya menarik tangan Alfan yang berada disisi kanan kursi roda agar ia berdiri dan pergi dari kelas Putri.
"Yaudah kalo gitu." Dielusnya kepala Putri.
Tidak langsung keluar namun Alfan menghampiri Andri.
"Gue minta tolong sama lo,tolong jagain Putri pas lagi ga ada gue perihatiin dia terus dan kalo semisal nanti ada murid cowo baru lo pastiin dia ga deket-deket ke Putri. Jangan biarin dia dikelas sendirian apalagi sama murid pindahaan itu." Ujar Alfan panjang lebar lalu penepuk bahu Andri.::
Bel masuk sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu tapi guru mapel masih belum memasuki kelas dan membuat kelas jadi ricuh.
"Lo sebenernya kenapa sih Put kok sampe bisa kek gini?" Tanya Qifisya.
"Udah gapapa kok, gue juga lagi terapi biar bisa jalan lagi kek dulu." Jawabnya sambil melihat sahabatnya satu persatu dan tersenyum.
Dimeja tepat disamping meja Putri, Andri menatap bingung kenapa kakaknya Putri menyuruhnya untuk menjaga adiknya dan ia menyuruh Putri menjauh dari murid pindahan cowo?
Ia masih belum paham apa masalah mereka sampai sampai lelaki itu berpi dah sekolah.
Tidak lama kemudian pak Yanto selaku wali kelas datang.
"Anak-anak kalian kedatangan teman baru dia pindahan dari SMA PRADA. Silakan masuk." Pak Yanto menyuruh anak itu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG
Teen Fiction"sini lo!" "apaan sih lo main seret-seret aja,sakit tau!!" adu Putri,karna Galang menyeret lengan Putri. "ihh! lepasin ga?!" "gue mau lo tanggung jawab." finalnya. "hah?! emng gue ngehamilin elo?! minta tanggung jawab segala." "ehh..lagian mana bis...