GALANG-22

319 27 2
                                    

Sampai taman Putri dan Alfan berjalan mendekati sungai yang indah. Putri berdiri dipinggiran sana lalu merentangkan tangannya dan memejamkan mata sembari menghirup udara sejuk.

Melihat Putri melakukan itu Alfan mengikuti yang Putri lakukan tepat disamping Putri.

"Hah.. Lega gitu rasanya." Putri membuka matanya dan tersenyum.

"Gimana bang? Lega ga?" Ia menghadap Alfan yang masih menutup matanya.

"Hmm langsung plong nih otak." Mendengar jawaban Alfan Putri terkekeh.

"Kalo lagi stres kesini aja bang. Ehh lupa emng udh stres kan."

"Kurang ajar." Alfan menjitak kepala Putri dan tertawa kemudian memasukan tangannya ke saku di hoodie nya.

Putri juga ikut tertawa lalu bergelayutan manja pada tangan kakaknya.

"Haus ga?" Tanya Alfan lalu Putri menganggukinya.

"Yaudah sana beli gue tunggu disini. Jangan lupa bayar sendiri."

"Ishh.. Kirain mau dibeliin ternyata." Putri menatap Alfan sinis.

"Jadi kaga?"

"Iya iya nih lagi otw."

Alfan terkekeh melihat tingkah Putri.

Sembari menunggu Putri mata Alfan berkeliling melihat sekitar, saat melihat kearah lapangan ada Galang Galuh dan kakaknya sedang bermain basket.

Alfan berinisiatif untuk bergabung dengan mereka.

"Loh Alfan? Sama siapa kesini?" Tanya Gavar saat Alfan sudah ada disana.

Galang dan Galuh menoleh kebelakang larna posisi mereka berdua tengah membelakangi Alfan.

"Sama adek gue bang."

"Terus dia mana? Kok lo tinggalin."

"Lagi beli minum dia."

"Gue mau ke toilet bentar bang." Pamit Galang.

Galuh mengerutkan keningnya dan menatap sinis kepergian Galang.

Sebenarnya Galang tidak benar-benar ingin ke toilet, tapi ia ingin menemui Putri dan meminta maaf karna sudah keterlaluan waktu itu.

Ia berusaha mencari keberadaan Putri dan saat ia menoleh ka arah sungai ia melihat Putri yang sedang bingung dengan minuman di kedua tangannya.

Tanpa ragu Galang menghampiri Putri. Tapi tiba-tiba saja ia merasa gugup.

"Putri?" Panggil Galang lembut.

Putri langsung menoleh kearah suara yang memanggilnya. Wajah Putri yang tadi sedang kebingungan sekarang beruba menjadi wajah yang jengkel.

"Gue mau minta maaf lo. Bisa luangin waktunya bentar?" Tanyanya

"Gue ga ada waktu." Jawab Putri ketus dan beranjak pergi meninggalkan Galang.

Meskipun Galang mengejar dan memanggil nama Putri, tapi sang pemilik nama terus berjalan tanpa menghiraukan Galang.

"Put.. Bentar aja gue mohon."
"Put.."
"Putri."
"Putri."

Brakk..

Suara benturan yang keras mengalihkan pandangan semua orang.

Putri yang melihat itu menjatuhkan minuman ditangan nya dan berlari dimana Galang tergeletak dengan banyak darah.

Pemilik mobil yang menabrak keluar dari mobil menghampiri Galang dan mulai menelfon ambulans.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang