GALANG-24

321 24 1
                                    

"Buat lo." Andri memberikan sepotong roti dan susu kotak coklat.

"Makasih."

"Kok cuman Putri doang, buat gue mana?" Tanya Fisya.

"Gue cuman beli dua, beli aja sendiri sana." Andri menjawab sembari duduk dibangkunya.

"Nih buat lo aja." Devan datang memberikan roti dan susu kotak.

"Wehh tumben baik, lo ga ngeracunin gue kan?"

"Ckk! Tadinya gue beli buat Putri, tapi dia udah dikasih. Yaudah buat lo aja dari pada kebuang." Jawab Devan.

"Emm okelah gue terima, makasih ya." Devan mengangguk dan duduk dibangku belakang Andri.

Fisya memakan roti dengan semangat, sedangkan Putri berfikir apa memang Devan akan benar-benar berubah.

Putri mengangkat bahunya acuh dan melahap roti yang diberi Andri.

"Heh! Devan lo ga lagi kesambet kan?" Tanya Fisya dengan mulut penuh roti.

Devan melihat Fisya seperti itu merasa jijik, karna saat berbicara roti dimulutnya hampir saja jatoh.

"Makan tuh yang bener, baru ngomong." Ucap Devan lalu fokus pada ponselnya.

"Ishh." Fisya mencibikan bibirnya dan kembali makan rotinya.

::

Dibelakang sekolah dua remaja itu saling menatal sinis.

"Lo jangan coba-coba deketin Putri lagi." Ancamnya.

Pria satu itu menyengir dan memalingkan pandangannya.

"Apa hak lo ngelarang gue?"

"Gue gamau Putri sakit lagi gara-gara lo."

"Terserah." Devan pergi meninggalkan Andri yang masih berdiri disana sendiri.

Emosi Andri semakin meluap, ia menendang bangku-bangku usang yang diletakan disana.

"Sial!"

"Ndri! lo ngapain disini? Marah-marah lagi. Kesambet lo?" Tanya David mengahampiri Andri.

"Ahh.. Gu-gue abis naroh bangku yang rusak terus kejepit. Iya tangan gue kejepit." Elak Andri.

"Yaelah kejepit doang juga, kek anak perawan aja dikit-dikit marah." Ucap David sembari memeluk bahu Andri dan bergegas pergi dari sana.

"Sakit goblok. Emng lo mau kejepit hah?!" Tanya Andri sewot.

"Kaga lah ngapain juga gue suka kejepit, sakit."

"Goblok." Andri menjitak kepala David dan pergi mendahuluinya.

"Sat tungguin gue lah." Teriak David.

::

"Kak Galuh."

"Ehh Putri, ada apa?"

"Emm gue mau tanya, keadaan kak Galang gimana?" Tanya Putri ragu

"Masih sama." Mendengar jawab Galuh,Putri jadi lesu.

Galuh yang melihat itu mengusak kepala Putri lembut.
"Kita do'a in aja yang terbaik buat Galang." Putri mengangguk berusaha tersenyum walaupun terpaksa.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang