GALANG-10

506 30 0
                                    

"kok tumben si Putri belom dateng?" tanya Citra.

"telat mungkin dia." jawab Tyana.

"kita masuk dulu aja, nanti juga dia dateng." sambung Tyana.

Jam pertama akan segera dimulai para sahabat Putri mulai gelisah kenapa ia belul juga datang padahal pelajaran akan segera dimulai.

"Putri kok belom dateng ya?"
"apa dia sakit atau ada urusan mendadak?" ujar Fisya menebak-nebak alasan Putri tidak masuk.

"gamungkin kalo ada urusan mendadak bang Alfan engga ikut, orang tadi hue liat bang Alfan diparkiran." pernyataan Argina membuat mereka bergelut dengan pemikirannya masing-masing.

"apa jangan-jangan dia emng sakit ya?" tanya Fisya.

"nanti kita tanya bang Alfan aja, sekarang pelajaran udh mau mulai." ujar Citra.

Tidak lama kemudian bu Diana datang dan membawa tumpukan lembar kertas dan membagikan pada masing-masing anak.

Saat tau ada ulangan dadakan para murid mulai berprotes, lagi pula ini masih terlalu pagi untuk berpikir ulangan Matematika.

"tidak ada protes dan cepat kerjakan!" perintah bu Diana membuat semua langsung bungkam dan mengerjakan soal yang menyulitkan.

Setelah para murid mengisi persoalan yang menyulitkan untuk pagi ini. Dan berhamburan pergi ke kantin.

"bang Alfan, Putri kemana kok ga masuk?" tanya Tyana saat berpapasan dengan Alfan.

"Putrinya lagi sakit." jawab Alfan.

"sakit apa kak? Kayak nya kemarin dia baik-baik aja." ujar Tyana.

"iya kemaren abis kecelakaan. Tapi lo jangan bilang-bilang dulu ya sama temen-temen lo."
Tyana terkejut mendengar pernyataan Alfan.

"tapi Putri ga kenapa-napa kan bang?" tanyanya.

"Putri kena lumpuh sementara,dia bisa sembuh kalo ikut terapi selama 1 bulan." kata Alfan.

"Fan lo masih ngapain sih?  Sini buru."

"yaudah gue kesana dulu." pamit Alfan pada Tyana yang mengangguki sebagai jawabannya.

Alfan menghampiri Galang.
"ada apaan sih Lang?"

"gue udah tau si Devan sekolah di SMA Merdeka." tutur Galang

"yaudah nanti gue pulang sekolah kesana." final Alfan.

"gue ikut kesana."

"yaudah kalo lo ikut, tapi jangan bilang anak-anak kalo kita besok kesana." ujar Alfan lalu diangguki oleh Galang.

Galang ingin tau lelaki seperti apa yang tega menyelakai Putri. Bukan itu saja tapi ia juga ingin memukul lelaki itu yang berani menyakiti perempuan yang disayangi.

Lalu mereka berdua jalan beriringan menemui teman-temannya.

"dari mana aja kalian berdua?" tanya Dirgi.

"ada urusan bentar." jawab Galang singkat.

"ohh ya.. gimana buat nyari Divan, Davan ato apalah itu. Jadi ga?" kini giliran Faisal yang bertanya.

"ga usah cariin dia, udah ketemu kok."jawab Alfan.

"tapi gue punya berita yang bakal bikin lo semua kaget." lanjut Faisal yang membuat semua penasaran.

"si Divan, Davan ato apalah itu, dia mau pindah disekolah kita." ujar Faisal.

"wahh gila, cari mati dia." ucap Alfan sembari tersenyum licik.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang