GALANG-7

549 30 0
                                    

Yuhuuu..
Aku update malem nih,karna barusan selesai jadi sekalian aja langsung.
Yaudah deh ga usah banyak cincong..
Selamat membaca gaess semoga suka ya dan kalian jangan lupa buat vote dan coment ya..

Thanks
__________________

Setelah acara makan malam keluarga Hendrik berkumpul di ruang keluarga untuk menonton tv.

"yah, Aldy mau ngomong soal pernikahan Aldy sama Indrya." seketika semua memandang Aldy.

"ya teruskan, kau mau ngomong apalagi?" Hendrik mempersilakan Aldyan untuk berbicara.

"Aldy pengen pernikahan dipercepat, karna 1 bulan lagi Aldy ada urusan di Batam selama 1 bulan lebih. Gimana yah? Ayah setujukan? Aku nanti bakal urus persiapannya." terang Aldyan.

"emm kenapa ga diundur aja pernikahannya dari pada dipercepat?" tanya Hendrik, sebenarnya ia setuju-setuju saja kalo pernikahan nya dipercepat namun Hendrik sedang mengerjai putra sulungnya itu.

"loh yah kok diundur? Aldy maunya dipercepat bukan diundur." ucapnya panik.

Semua yang mendengarpun menjadi tegang. Apalagi sang bunda terkejut dengan perkataan sang suami.

"hahah.. Jangan panik gitu dong. Ayah setuju kok kalo pernikahannya dipercepat." suara tawa Hendrik mengglegar didalam rumah.

Mereka yang awalnya tegqng menjadi lega karna itu hanya gurauan sang ayah.

"yaudah cepet omongin sama keluarganya Indrya kalo pernikahannya dipercepat terus siapkan apa yang diperlukan. Engga nyangka ya bun habis ini anak kita udah mau nikah dan kita punya mantu, perasaan Aldy masih barusan wisuda dan sekarang udah mau nikah aja. Terus kita punya cucu, ayah jadi kakek deh." tak sadar Hendrik meneteskan butir bening dari pelupuk matanya.

Putri yang menyadari ayahnya menangis langsung ia peluk dengan erat.

"huh! Ayahh jangan sedih dong." lalu Alfan dan Aldyan ikut bergabung acara berpelukan dengan ayahnya. Mereka makin mempererat pelukannya, sang bunda yang melihat pemandangan yang mengharukan pun ikut menjatuhkan butiran bening yang membasahi pipinya.

"sini bunda, kapan lagi kita kayak gini." Alfan menarik lengan Rina agar ikut serta dalam pelukan keluarga harmonis ini.

::

Pagi hari datang kembali, membuat para manusia kembali dengan kesibukannya.

"Putri berangkat sama kak Aldy aja ya? Ayah ga bisa nganterin karna ada rapat pagi." ujar sang bunda sembari memberikan segelas susu coklat.

"hmm iya, kaka udh didepan kan bun? Aku berangkat ya, assalamualaikum bunda." Putri menempelkan punggung tangan Rina pada hidungnya lalu pergi berangkat sekolah.

"iya, waalaikumsalam. Hati-hati ya."

"iyaa bundaa!" suara teriakan Putri terdengar sampai dapur.

"bunda aku juga berangkat." Alfan menyalimi binda dan pergi dati dapur.

"assalamualaikum."

"waalaikumsalam."

Sekarang rumah telah sepi, semua telah berangkat. Rina sendirian dan kini ia akan melakukan kegiatan bersih-bersih.

::

Entah ada acara apa para murid dikumpulkan di indoor, sudah 15 menit menunggu tapi tidak ada pemberitahuan lagi kenapa mengumpulkan para murid.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang