"Put belakang ini kok gue sering banget liat kak Galang ngikutin elo mulu sih?" tanya Argina.
"gue juga gatau,aneh banget emng tuh orang."
"jangan-jangan tuh orang naksir sama elo."
Bukan jangan-jangan, tapi emng dia udh suka sama gue. ~ batin Putri.
Tak menjawab Putri hanya diem, ia takut jika temen yang yang ember ini mengetahuinya.
"hengg ya ga mungkin lah,gue ini kan burik ga mungkin juga dia naksir gue.pasti tipenya tuh cewe cantik." Putri terkekeh simpul.
"heh! Kalian berdua ngomongin gue ya?" Qifisya yang baru datang pun dengan seenak jidat menuduh kegiatan mereka berdua gibah.
"lahh.. Ngapain juga ngomongin elo ga berguna banget, minding gue ngomongin kak Fajri berguna bagi masa depan." elak Argina.
"yee elo mah cowo mulu, belajar dulu yang pinter baru cowo."
"tuh dengerin kata Citra emng banyak benernya." ujar Qifisya dengan nada mengejek.
"elo juga tuh."
Setelah kegiatan perdebatan yang tidak terlalu penting itu, semua seluruh siswa kini tengah melakukan belajar mengajar.
Tapi tidak untuk anak kelas 10 IPS 4. Karna guru mapel sedang ijin sakit, meskipun sudah diberi tugas tetap saja karna kelas ini berisi anak anak berandal yang susah diatur. Hanya sedikit murid kelas ini yang rajin.
"heh! Kalian jangan berisik napa?! Nanti yang kena getahnya tuh gue teman-teman." ucap Andri yang emosi telah memuncak,sudah dari tadi seisi kelas ditegur Andri tapi mereka tidak mengindahkan kata sang ketua kelas.
"ya ampun bisa gila ini gue kalo terus terusan kek gini." gumam Andri yang terdengar Citra dan Putri.
Tidak banyak bicara Citra berdiri didepan.
"kalian bisa diem ga? Ga kasian apa lo semua sama ketua kelas? Yang kena marah bakalnya tuh dia, kalo kalian gamau kerjain tugasnya mending diem aja ga usah berisik. Kalian semua itu juga udah gede bukan anak kecil lagi sama dikasih tau sekali aja masih kurang. Apalagi elo..." Citra menunjuk David."jangan bertingkah kekanak-kanakan. Kalo kalian masih aja mau berisik gapapa tapi gue bakal laporin ke guru piket karna ga bisa diatur. Sekarang cepet kerjain tugas dari pak Bambang!" setelah bicara panjang lebar Andri menatap kagum Citra dan menunjukkan dua jari jempolnya kearah Citra.
Berbeda dengan David yang menganga karna baru kali ini dia melihat Citra berapi-api. Karna sebelumnya tidak banyak bicara kepada teman kelas kecuali para sahabatnya.
"wahhh.. Hebat lo Cit bisa buat seisi kelas pada kicep." ujar Ryoga yang ada dibelakang tempat duduk Putri dan Citra.
Namun Citra tidak merespon Ryoga dan kembali mengerjakan tugasnya.
"Pantesan jomblo terus, orang dianya kek gitu." gumam Ryoga.
"gue denger Yog.." ujar Citra dengan suara lemah.
Kriingg..
Bel istirahat berbunyi membuat kantin berdesakan.
Putri dan Kawan-kawan berjalan menuju kantin, dan saat itu Putri berpapasan dengan Galang yang baru saja selesai kelas penjas yang berada di indoor.
Di dalam dirinya merasa bahwa detak jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Karna melihat Galang yang keringatnya bercucuran membuat Galang terlihat lebih tampan, menurut Putri.
Galang yang sedang bercanda gurau dengan temannya menyadari Putri sedang memandangi dirinya, Galang tersenyum manis namun gadis itu malah memutuskan kontak mata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG
Teen Fiction"sini lo!" "apaan sih lo main seret-seret aja,sakit tau!!" adu Putri,karna Galang menyeret lengan Putri. "ihh! lepasin ga?!" "gue mau lo tanggung jawab." finalnya. "hah?! emng gue ngehamilin elo?! minta tanggung jawab segala." "ehh..lagian mana bis...