Pagi ini semua akan menjadi sangat sibuk setelah beristirahat beberapa jam lalu kembali lagi pada kegiatan sehari-hari.
Putri yang sudah siap segera turun dan menyantap sarapannya.
"Selamat pagii." Ucap Putri saat sudah berada didapur.
"Pagi.. Kamu mau sarapan pake apa?" Tanya Indryana.
"Emm.. Roti aja deh kak." Putri mengambil roti dan mengolesinya dengan selai coklat.
Tidak lama setelah itu Alfan turun membawa paperbag entah apa isinya.
"Kamu bawa apa bang?" Tanya Rina.
"Bawa bahan buat praktek nanti."
"Ohh yaudah buruan makan terus berangkat." Alfan mengangguki perintah Rina.
Kini meja makan sudah terisi semua tapi tidak ada percakapan hanya suara antara piring dan sendok yang bertabrakan.
Sembari menunggu Alfan makan Putri memainkan ponselnya. Saat berada di aplikasi instagram ia melihat postingan Galang, postingan itu hanya memperlihatkan motornya saja.
Ia menjadi ingat dengan perkataan Galang dihari itu.
"Yok berangkat udah selesai nih." Ajak Alfan.
Putri mendongakkan kepalanya dan mengangguk setelah berpamitan kepada semuanya.
::
Sampai didepan kelas Putri melihat Devan yang sedang fokus pada ponselnya, mulai hari ini ia berusaha untuk tidak akan takut lagi pada bajingan itu.
Ia akan melawan semua rasa takutnya karna jika Putri takut maka Devan akan semakin menjadi-jadi.
Dengan rasa percaya diri ia berjalan memasuki kelas dan duduk dibangku yang bersebrangan dengan Devan.
"Udah ga lumpuh lagi?" Suara itu Putri sangat tau siapa pemilik suara itu, siapa lagi kalu bukan si brengsek Devan.
"Kenapa? Lo mau gue lumpuh lagi?" Ujar Putri tidak lupa memberikan senyuman padanya.
Namun laki-laki itu terkekeh dan menaruh ponselnya didalam sakunya.
"Lo? Kamu bilang 'lo' ke aku?" Devan kini sudah duduk menghadap Putri.
Sejak dulu memang mereka tidak pernah memanggil lo-gue maka dari Devan sempat terkejut.
"Ohh atau lo mau dipanggil brengsek?" Devan yang geram mengepalkan tanganya sampai kuku jarinya memutih.
"Putrii.." Suara cempreng khas Fisya menggelegar.
"Berisik Fisya, masih pagi juga." Omel Citra.
"Maaf-maaf." Jawab Fisya yang mempoutkan mulutnya lucu.
Kedatangan mereka membuat Putri bersyukur, ia tidak ingin berlama-lama satu ruangan hanya dengan Devan saja.
Sepuluh menit kemudian kelas sudah mulai ricuh karna tinggal menunggu beberapa menit lalu bel masuk berbunyi.
"Woyyy jamkos.. Pak Darman sama guru-guru lagi rapat." Ujar Ryoga berworo-woro.
Seketika kelas dua kali lebih ricuh dari sebelumnya. Tapi itu tidak bertaman lama karna Andri datang dengan tumpukan kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG
Teen Fiction"sini lo!" "apaan sih lo main seret-seret aja,sakit tau!!" adu Putri,karna Galang menyeret lengan Putri. "ihh! lepasin ga?!" "gue mau lo tanggung jawab." finalnya. "hah?! emng gue ngehamilin elo?! minta tanggung jawab segala." "ehh..lagian mana bis...