Genap satu bulan Galang masih saja terbaring lemah dibangkar dengan banyak alat yang menancap ditubuh Galang.
Dan hampir setiap hari Putri datang mengunjungi Galang, ia selalu mengajak Galang mengobrol walau ia tahu bahwa Galang tidak akan menjawabnya.
Tapi untuk minggu ini Putri tidak bisa mengujungi Galang, ia harus belajar karna ujian kenaikan sudah dimulai.
"Pulang sama siapa Put?" Tanya Andri.
"Ohh.. Paling sama ojol." Hawab Putri diselingi senyum nya.
"Bareng gue aja, gue juga mau kerumah tante gue kebetulan searah sama rumah lo."
"Gapapa?"
"Gapapa, ayo gue tunggu diparkiran ya." Putri menganguk dan kembali merapikan mejanya.
Selesai merapikan mejanya Putri keluar dari kelas dan mulai berjalan ke arah parkiran.
Tiba-tiba langka Pitri terhenti karna pria didepannya.
"Mau ngapain lo?" Tanya Putri sewot.
"Aku mau minta maaf sama kamu, aku tau aku udah kelewatan sama kamu, aku udah sakitin kamu, jahatin kamu. Aku harap kamu maafin aku ya." Putri menyeringai.
"Lo pikir gue bakal maafin lo?"
"Iya aku tau aku gapantes buat kamu maafin, tapi seenggak kasih aku kesempatan satu kali lagi aja Put, aku janji ga bakal ulangin yang kayak dulu. Aku mau kita temenan lagi kayak dulu. Aku mohon kasih kesempatan lagi, aku mohon."
"Lo udah buat gue trauma, lo udah buat gue kayak orang gila yang suka ketakutan. Dan dengan gampang nya lo minta gue kasih kesempatan? Van, lo gatau seberapa menderitanya gue setelah lo memperlakukan gue kayak gitu." Devan menunduk merasa bersalah.
"Maaf." Putri mulai berkaca-kaca yang akhirnya ia bisa mengeluarkan apa yang ia pendam selama ini pada Devan.
"Brengsek.. Lo apain Putri hah?!" Andri datang dan langsung memukul wajah Devan.
"Andri udah gue gapapa." Lerai Putri.
Tapi Andri tidak menghiraukannya dan tetap memukul Devan penuh emosi.
"Andri udah Dri udah." Putri menarik lengan Andri agar menjauh dari Devan.
Andri berdiri dan membenarkan seragamnya, Devan mencoba berdiri lalu ia tersenyum melihat Putri.
"Aku seneng banyak yang peduli sama kamu Put. Aku pergi dulu." Devan meninggalkan Andri dan Putri disana.
"Lo gapapa kan?" Tanya Andri khawatir.
"Gue gapapa kok, lo ngapain balik? Katanya nunggu di pakiran."
"Lo lama, jadi gue samperin deh."
"Maaf ya kalo gue lama."
"Udahlah ayo pulang." Andri mengandeng tangan Putri, ia terkejut dengan tingkah Andri.
"Ehh maaf." Andri melepaskan gandengan nya dan berjalan mendahului Putri.
::
Didalam ruangan Endang mengusap lembut wajah Galang yang masih belum sadar dari komanya.
"Bunda punya kabar baik nih, kemaren bang Gavar kenalin pacarnya ke ayah sama bunda loh. Dia cantik banget tau baik lagi."
"..."
"Terus katanya tuh ya bang Gavar bakal lamar dia kalo kamu udah bangun. Bangun yuk liat calon kakak ipar kamu."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG
Teen Fiction"sini lo!" "apaan sih lo main seret-seret aja,sakit tau!!" adu Putri,karna Galang menyeret lengan Putri. "ihh! lepasin ga?!" "gue mau lo tanggung jawab." finalnya. "hah?! emng gue ngehamilin elo?! minta tanggung jawab segala." "ehh..lagian mana bis...