Ujian sudah selesai dua minggu yang lalu, kini semua kelas sedang free karena guru sedang sibuk-sibuk nya mengerjakan nilai para murid.
Sudah 2 minggu juga Putri menunggu Galang masuk sekolah, tapi ia tidak pernah melihatnya begitupun dengan Galuh yang tidak terlihat setelah ujian berakhir.
Putri memandangi ponselnya, haruskah ia menghubungi Galang dulu? Tapi selama ini Putri tidak pernah mengirim pesan pada lelaki terlebih dahulu, kecuali kepada Aldyan dan Alfan.
"Lo kalo mau tau gimana kabarnya ya tinggal chat aja sih Put." Ucap Citra disampingnya.
"Gue bingung Cit."
"Bingung apa lagi? Lo mau kayak gini terus? chat sekarang deh lo harus lawan ego lo itu. Urusan dibalas atau engga itu belakangan yang penting kirim sekarang okey?" Ujar Citra.
"Lo yakin?" Tanya Putri ragu
"Iyaaa Putri buruan deh." Geram Citra
Putri mulai mengetikan sessuatu dan langsung mengirimnya. Lalu ia menoleh ke Citra dengan tatapan berharap.
Citra menepuk bahu Putri dan tersenyum untuk meyakinkan, Putri menghembuskan nafas ia harap Galang akan membalas pesannya.
Sudah 30 menit berlalu belum juga membalas pesan Putri. Tanpa ragu Putri mengirimkan kembali pesan pada Galang.
Kali ini bukan sekali tapi ia berulang kali mengirimkan pesan agar Galang cepat membalas pesan nya. Sesekali ia menelfon nomor Galang tapi tidak aktif.
Apa ia harus menyerah saat ini? Bahkan ini belum dimulai kenapa ia merasa ini semua akan berakhir.
Citra yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya kini duduk menyamping menghadap Putri.
"Gimana udah dibales belom?" Putri menggelengkan kepala sebagai jawab pada Citra.
"Sabar tunggu aja dulu, mungkin aja dia lagi butuh istirahat penuh." Ucap Citra menenangkan Putri.
"Udah mending kita sekarang ke kantin aja yuk nyusulin anak-anak, gue mulai laper nih." Citra mengelus perutnya memutar.
Putri menyetujui Citra dan bergegas pergi menuju kantin.
::
"Kamu yakin mau kesana?"
"Iya aku yakin bundaa."
"Kamu sehat-sehat ya disana, makan harus tepat waktu, begitu semua selesai kamu harus langsung pulang ya."
"Iya bundaku sayang." Kemudian wanita paruh baya itu beralih pada putra nya yang sedang memasukan koper kedalam bagasi.
"Abang Udah semuakan? ada yang ketinggalan ga? Udah kamu cek bener-bener kan, nanti kalo udah sampe sana langsung telfon bunda, jangan aneh-aneh disana, jaga adek kamu itu"
"Iya Ya ampun bundaku yang cantik ini bawel deh udah semua kok, aku disana cuman sebentar dan itu pun langsung pulang, ga kayak dia dan pasti nanti disana abang bakalan jagain si cebol itu."
"Kamu disana jangan petakilan, ingat! Jaga kesehatan kamu baru pulih, jangan makan sembarangan, kalo sampe langsung telfon bunda, jangan tidur kemaleman, dan jangan game terus! Setelah sampe disana dan urusan abang kamu selesaj langsung pulang, kamu sendirian disana jadi jangan buat gara-gara." Pemuda yang diomeli itu hanya tersenyum dan menganguk mengiyakan perkataan ibunya lalu ia menarik kopernya keluar dan menaruhnya dibagasi mobil.
"Bunda kita berangkat dulu. Assalamu'alaikum." Pamitnya.
"Waalaikumsalam. Hati-hati dijalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG
Teen Fiction"sini lo!" "apaan sih lo main seret-seret aja,sakit tau!!" adu Putri,karna Galang menyeret lengan Putri. "ihh! lepasin ga?!" "gue mau lo tanggung jawab." finalnya. "hah?! emng gue ngehamilin elo?! minta tanggung jawab segala." "ehh..lagian mana bis...