GALANG-33

365 20 3
                                    

Tingg..

"Selamat datang di LaaFlower's." Sambut pegawai ramah.

Pengunjung dengan pakaian berjas rapi itu membalas dengan senyuman yang bisa membuat gadis mana saja terpesona karna ketampanannya, lalu ia jalan perlahan mengitari toko melihat-lihat beberapa jenis bunga yang dijual disini. Banyak sekali bunga sampai ia bingung ingin memilih yang mana, dia juga tidak tau selera sosok yang ia kagumi.

"Emm... Mbak tolong buatin satu ya, terserah bunga apa aja saya gatau selera dia soalnya." Ujar pengunjung itu.

"Baik, akan saya siapkan pesanannya. Mohon maaf sebelumnya atas nama siapa?"

"Andri."

"Baik silakan ditunggu pak." Andri mengangguk dan duduk ditempat yang sudah tersedia disana.

Setelah menunggu 15 menit, akhirnya bucket pesenannya sudah siap, spontan ia berdiri dan merogo saku didalam jas untuk mengambil dompetnya. Dia berjalan kearah pegawai dan mengeluarkan kartu debit miliknya.

"Ini mbak." Ujar Andri menyodorkan kartu debitnya. Pegawai itu menerima dan mulai bertutat pada benda yang mirip dengan kalkulator.

"Silakan sandinya pak." Dengan lihai jari jemari Andri menekan angka-angka itu tanpa ragu.

"Terima kasih telah berkunjung semoga hari anda menyenangkan." Ujar pegawai itu.

Andri keluar dari toko dan langsung memasuki mobil miliknya yang terparkir didepan toko. Ia mulai menyalakan mesin mobil melaju menjauh dari toko. Jalanan sore ini cukup ramai,karna banyak orang-orang pulang dari kerjanya.

Sesampainya ditempat tujuan Andri keluar dari mobil dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya, dan jangan lupa bucket yang tadi sempat ia beli. Ia berharap hari ini ada hari indah yang akan ia kenang selamanya.

Andri memasuki restoran dengan gagah, berjalan menghampiri sosok yang kagum-kagumi itu sudah datang. "Maaf ya telat jalanan macet soalnya. Lo udah lama nunggunya?" Andri mendudukan pantatnya dan menatap sosok itu.

"Hemm ga juga sih."

"Ohh iya ini buat lo." Ia nyodorkan bunga itu dengan senyum manis.

"Wahh makasih.. Ehh tapi wait, ini lo beli ditoko gue ya? " Tanya gadis itu, karna melihat label kecil yang selalu begantung ditali yang mengikat tangkai bunga itu.

"Hah toko lo, seriusan? sejak kapan punya toko bunga?" Tabya Andir cengo, karna ia benar-benar tidak tahu.

"Iyaa, dari dulu gue punya toko itu. Setelah lulus gue berniat buka toko bunga ternyata langsung dikasih modal sama abang pertama gue. " Jawab gadis menatap bunga bunga dengan senyuman.

"Serius gue baru tau loh." Cetus Andri diselingi oleh kekehan.

"Udahlah gapapa, lo mau pesen apa?"

"Terserah, sama aja gapapa." Jawab Andri, sedari tadi mata milik Andri tidak berpaling dari sosok itu, entah secantik apa sampai sampai Andri jatuh cinta sekali pada gadis itu.

Gadis itu memanggil pegawai restoran dan menyebutkan semua pesanannya. "Lo ada yang mau dinambah lagi ga?" Tanya gadis itu agar tidak ada yang lupa.

"Engga itu aja udah."

"Oke."

"Put gue mau ngomong sesuatu sama lo tapi ntar aja ya, selesai makan." Putri mengangguk menyetujui permintaan Andri. Ya, sosok yang dikagumi oleh Andri adalah Putri, Ayla Putri Rusman. Gadis itulah yang membuat Andri tergila-gila.

Pegawai restoran datang dengan membawa pesana  mereka berdua. Lalu dengan semangatnya Putri segera melahap makan yang sudah dihidangkan. Andri yang melihat itu hanya tersenyum menggelengkan kepala dengan tingkah Putri yang menurutnya menggemaskan.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang