GALANG-15

413 23 4
                                    

Galang yang biasanya sudah berangkat ke sekolah kini ia sedang berselonjor dan memainkan ponselnya lebih tepatnya memainkan game online.

Galuh? Mungkin dia sudah berangkat, dan Galang pun tidak perduli ia sudah berangkat atau tidak. Ia masih kesal dengan perkataan Galuh malam tadi.

"Galangg.. Kamu ga sekolah?! Ini udah siang nanyi kamu telat. Cepet siap-siap!"omel Endang yang baru saja datang.

"Bun sini deh Galang kasih tau." Galang meletakkan ponselnya menyuruh bundanya duduk di pinggiran ranjangnya.

"Tapi janji bunda jangan marah ya?" Was-was Galang.

"Ya tergantung nantinya."

"Dengerin aja dulu ya jangan di potong." Endang menganguk.

Galang mengambil nafas dalam-dalam dan mulai menceritakan apa yang terjadi sampai-sampai ia di score.

"Jadi gini bun, sebenernya Galang lagi di score. Gara-gara Galang mukulin adik kelas pindah tapi itu ada alasannya, dia hampir aja negelcehin cewe yang Galang suka bun. Untung aja Galang tepat waktu kalo engga mungkin Putri udah dijamah lebih jauh sama dia. Dan orang itu sekarang lagi ada dirumah sakit. Itu belum apa-apa sama apa yang dia lakuin sama Putri, kemaren dia pelaku tabrak lari Putri sampe Putri mengalami lumpuh entah kenapa polisi ga mau ngelanjutin kasus itu sampe abang nya Putri dendam banget sama dia."
Endang yang mendengar itu terkejut kenapa anak yang masih sekolah berani sekali melakukan hal itu.

"Terus gimana sama Putri sekarang?"

"Bunda ga marah Galang di score?" Bukannya menjawab Galang malah melontarkan pertanyaan balik pada bundanya.

"Itu ga penting buat sekarang, terus Putri gimana sekarang keadaannya?" Galang menganga mendengar perkataan bundanya.

"Bun kok ga penting sih? Itu juga penting loh, ntar kalo nilai Galang terganggu gimana? Terus dimarahin katanya males belajarlah, sering bolos lah. Tapi sekarang malah ga penting." Protes Galang.

"Udahlah jawab bunda. Yang penting sekarang itu keadaan calon menantu bunda."

Ada apa dengan bundanya ini? Galang terkekeh lalu memeluk Endang erat.

"Dia gapapa bun."

"Syukurlah, ohh ya gimana kalo kamu ke rumahnya terus bawain kue yang bunda buat?" Tawarnya.

"Ya allah bunda, mungkin dua masih sekolah."

" Ya coba aja dulu kamu chat dia sekolah apa di rumah, bunda kebawa dulu. Nanti kalo jadi kesana bilang sama bunda."

Galang merasa lega karna Endang mungkin bisa menerima Putri walaupun mereka berdua belum pernah bertemu.

Lalu ia mengambil ponselnya kembali.

A_PUTRI

P_GLNG
Put lo sekolah?

A_PUTRI
Engga.

Setelah membaca balasan dari Putri pergi dari kamar untuk menghampiri Endang yang ada di dapur.

"Bundaaa..."

"Hmm? Gimana dia sekolah?" Tanya Endang yang sedang menyiapkan kue buatannya.

Galang menggeleng antusias dan meringis memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Yaudah sana siap-siap." Endang mendorong punggung Galang.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang