Suasana yang indah, dimana kedua remaja itu sedang bercanda gurau ditengah-tengah banyak nya kerumunan manusia yang juga ingin melihat indahnya senja.Mereka sedang duduk dikursi yang dekat dengan kolam ikan.
Galang bersyukur setidak ia bisa membuat Putri tertawa lepas walau hanya hari ini saja.
"Beneran tau gue dulu pas kecilnya pernah jatoh ke dalem tong sampah. Untung nya isi sampah nya cuman dikit. Tapi pas sampe rumah kata bunda gue bau banget. Dikira gue abis gue abis main ditempat sampah." Putri tertawa mendengar cerita konyol Galang.
"Asal lo tau ya kak, lo ga masuk tong sampah aja udah bau."
"Yee ngeselin banget." Galang mendesis kesal tapi disisi lain ia merasa senang.
"Mau coba jalan lagi?" Tanya Galang.
"Boleh."
Galang berdiri didepan Putri dan memegang lengan Putri mencoba membantu agar Putri bisa berdiri.
Pelan-pelan Putri berjalan mengikuti arahan dari Galang, sesekali ia melihat kebawah untuk memastikan tidak ada batu.
Putri melihat Putri yang sangat gembira ikut tersenyum, dengan hati-hati ia memapah tubuh Putri agar seimbang.
"Pelan-pelan aja jangan buru-buru." Ujar Galang karna Putri terlalu semangat sehingga tadi hampir saja jatuh akibat tidak seimbang.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berdua dengan perasaan berapi-api.
"Udah mau magrib nih, pulang aja ya?" Putri mengganguk.
Galang menggendong Putri dipunggung nya karna tadi memang ia sengaja tidak membawa kursi roda.
"Mau langsung pulang apa makan dulu?" Tanya Galang yang muali berjalan kearah parkiran.
"Langsung pulang aja."
Setelah mengantarkan Putri pulang Galang langsung menuju kamarnya untuk beristirahat. Hari ini ada hari paling menyenangkan menurutnya.
Saat Galang akan menutup matanya terdengar suara pintu terbuka yang memperlihatkan Galuh dengan wajah marahnya.
"Gue udah bilangkan, jauhin Putri!" Ucapnya penuh penekanan.
"Tenang aja besok gue akan deket-deket lagi sama Putri, jadi lo bisa keluar sekarang gue mau istirahat."
"Gue pegang omongan lo." Tegas Galuh.
"Hmmm." Jawab Galang malas, sebenarnya ia masih berat melepaskan Putri.
Galang menutup matanya kembali dan pergi menuju dunia mimpi.Ya, mungkin hanya mimpi yang hisa ia datangi untuk bisa bertemu Putri.
::
Sudah tepat satu minggu Galang tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya didepan Putri.
Bahkan ia tidak pernah membalas pesan dan mengangkat panggilan dari Putri.
Putri ingin memberi tahukan pada Galang, kalo ia sekarang sudah bisa berjalan walaupun belum lancar. Setidaknya ia jalan tanpa bantuan orang lain.
Saat sekolah nanti ia berharap bisa bertemu Galang dan membuat kejutan pada Galang dan ia ingin menyampaikan sesuatu pada pria itu.
"Putri.. Udah selesai belom? Ayo berangkat!" Teriak Alfan dari depan.
"Iya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG
Teen Fiction"sini lo!" "apaan sih lo main seret-seret aja,sakit tau!!" adu Putri,karna Galang menyeret lengan Putri. "ihh! lepasin ga?!" "gue mau lo tanggung jawab." finalnya. "hah?! emng gue ngehamilin elo?! minta tanggung jawab segala." "ehh..lagian mana bis...