🪓 26🪓

590 37 2
                                    

Puku 9 pagi, Jaehyun dan Rosè dan lainnya sedang melakukan makan siang bersama. Rosè dan Roycè tidak ingin mengingat apa yang terjadi pada dirinya semalam.

Hari ini, mereka tidak akan kemana-mana karena Jaehyun dan Lucas sedang mengurusi berbagai perkerjaan dimulai dari penaikan saham dan juga mengurus bisnis lainnya yang megalami penurunan. Jadi, makan siang ini adalah waktu mereka bisa bersama.

"Rosè, apa kau ingin pergi bermain?"

"Tidak, aku hanya ingin dikamar saja."

"Jika kau menginginkan sesuatu katakan saja kepada Wooyoung." Jaehyun selalu bersikap yang sulit ditebak.

"Roycè, mengapa kau terlihat lesu, apa kau sakit?" Tanya Rosè khawatir. Lalu, Jeno yang berada disebelah Roycè langsung memeriksa suhu tubuhnya.

"Roycè, you've got fever."

Tiba-tiba, Lucas berdiri dan langsung menghampiri Roycè. Kemudian, Lucas membawa Roycè pergi dari sana. Rosè melihat itu langsung panik dan ia ingin mengejar Roycè namun, Jaehyun menarik tangannya dan membuat Rosè kembali duduk.

"Jaehyun apa yang akan dilakukan Lucas?!"

"Mengapa kau sangat gelisah saat Lucas memberi perhatian kepada Roycè? Apa kau membenci Lucas?"

"Geukke aniya, nan-"

"Geuraeso wae?"

"I'm so scared if Lucas doing something bad to Roycè."

"Noona, geojeonghajima. Lucas itu sangat perhatian kepada Roycè." Terang Jeno.

"Eung, maja. Noona ara, Lucas itu sangat mengawasi Roycè dan juga aku sering melihat Lucas dan Roycè itu sangat akur." Sambung Mark.

"Can your hear that? So, this is final i warning you if you always thinking something bad about Lucas, i'll kill Roycè in front of you."

LUCAS POV

Saat mendengar Roycè terserang deman, aku langsung membawanya kembali ke kamar dan meminta Wooyoung untuk memanggilkan dokter. Wajah Roycè sangat pucat pasi hingga aku sangat khawatir melihatnya saat ini.
Akhirnya, dokter itu pun datang bersama Wooyoung dan aku langsung meminta dokter itu memeriksa Roycè.

"Bagaimana keadaannya?"

"Dia terserang deman dan juga ia masih sedikit mabuk. Saya akan memberikan obat untuk Roycè, dia tidak bisa mengonsumsi alkohol dengan banyak."

"Terimakasih atas bantuanmu."

"Sama-sama, tuan Lucas. Nanti saya akan memberikan obat kepada tuan Wooyoung. Kalau begitu saya harus pergi dulu karena ada perkerjaan yang saya harus selesaikan."

Dokter itu pun pergi meninggalkan kami berdua. Roycè saat ini sedang tertidur, sebagian rambutnya basah karena keringat yang membasahi wajahnya.

"Cepatlah sembuh, Roycè." Guman ku sembari menyeka keringat pada keningnya.

"Lucas-, aku minta maaf karena sudah merepotkanmu." Melihat mata hazel yang setengah terbuka membuatku begitu iba melihatnya.

"Hey, untuk apa kau meminta maaf, Roycè? Kau tidak salah apapun. Beristirahatlah, aku akan menjagamu disini."

"Lucas, kau dan tuan Jaehyun sedang mengurus bisnis kalian. Kau sangat dibutuhkan oleh tuan Jaehyun. Tidak perlu khawatir denganku Rosè noona, Jeno dan Mark akan menemaniku dan juga aku hanya demam."

"Baiklah, jika itu mau mu."

"CHUPS~"

Aku mengecup kening Roycè dengan lembut. Lalu, aku membelai wajahnya. Ia sedikit tersenyum kepadaku hingga aku kembali menciumnya kali ini aku mencium bibirnya. Aku melumat bibirnya di lembut.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang